Bisnis.com, JAKARTA - Polisi Belanda menangkap seorang laki-laki yang diduga menewaskan tiga orang dalam insiden penembakan dalam atas trem di kota Utrecht kemarin.
Unit antiteror kepolisian mengepung satu gedung dan melakukan penggerebekan sebelum menangkap laki-laki tersebut. Sebelumnya, polisi menyebar foto laki-laki berusia 37 tahun kelahiran Turki bernama Gokmen Tanis.
Jaksa mengatakan Tanis pernah berurusan dengan polisi.
Insiden penembakan di Utrecht, yang terjadi hanya beberapa hari setelah penembakan massal di dua masjid di Selandia Baru yang menewaskan 50 orang, mendorong pihak berwenang setempat memperketat pengamanan di seluruh negeri.
Selain menewaskan tiga orang, tersangka pelaku juga menyebabkan beberapa lainnya luka-luka.
Pengamanan yang diperketat meliputi sekolah, masjid, terminal dan gedung-gedung pemerintah. Layanan kereta dan tram di Utrecht untuk sementara dihentikan. Ancaman keamanan di Utrecht dinaikkan ke level tertinggi.
Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan sangat prihatin dan pemerintah menggelar rapat darurat untuk menangani peristiwa itu.
Pria kelahiran Turki
Para pejabat mengatakan Tanis melarikan diri dari lokasi kejadian dengan mengendarai mobil.
Wali Kota Utrecht Jan van Zanen mengatakan peristiwa itu digolongkan sebagai serangan teror.
Jaksa mengatakan meski demikian motif yang sebenarnya belum diketahui dan ada kemungkinan insiden ini terkait dengan masalah keluarga.
Universitas Utrecht menutup seluruh gedung di kampusnya dan melarang orang masuk atau keluar lingkungan.
"Seorang pria menembak secara membabi buta," tutur seorang saksi sebagaimana diktip BBC.com, Selasa (19/3/2019).
Seorang saksi mata lainnya mengatakan melihat seorang perempuan luka, tangannya berdarah yang juga mengenai pakaiannya.
"Saya membawanya ke mobil dan memberikan bantuan kepadanya," ujarnya.