Bisnis.com, JAKARTA— Presiden sementara Venezuela, Juan Guaidó tiba kembali di ibu kota Venezuela, Caracas dan mendapat sambutan meriah dari ribuan pendukungnya.
Kepulangan Guaido menghadapi risiko ditangkap karena mengabaikan larangan yang diberlakukan Mahkamah Agung untuk meninggalkan negara itu guna melobi bantuan internasional.
"Mereka mengancam kita dan kita di sini, menghadapkan wajah kita untuk Venezuela," ujarnya kepada para para pendukungnya sebagaimana dikutip BBC.com, Selasa (5/3/2019).
Sebelumnya, Guaidó menuntut Presiden Nicolás Maduro untuk mengundurkan diri. Kedua tokoh itu telah berselisih selama lebih dari sebulan setelah Guaido mengklaim dirinya sebagai presiden sementara Venezuela pengganti Maduro.
Kepemimpinan Guaidó pun diakui oleh lebih dari 50 negara. Sedangkan Maduro, yang didukung oleh China, Rusia dan Kuba menegaskan bahwa dia adalah satu-satunya presiden yang sah.
Setibanya di Vnezuela, Guaidó disambut di bandara internasional Simón Bolivar oleh para diplomat dari Amerika Serikat dan Uni Eropa, sekaligus kerumuman pendukung yang meneriakan "Guaidó, Guaidó" dan "Ya, kita bisa".
Didampingi oleh istrinya, Guaidó kemudian pergi ke jalanan Las Mercedes di distrik Caracas timur untuk menghadiri unjuk rasa anti-pemerintah.
Saat berada di luar negeri, dia menggunakan media sosial untuk mendorong para pendukungnya melakukan aksi.
Setelah mengatakan dia telah diancam dengan "penjara, kematian", sebelum kembali ke negaranya, Guaidó mengatakan dia telah diperlakukan dengan baik pada saat kedatangannya di bandara.
Dia menyebut petugas imigrasi bahkan menyambutnya di bandara dengan kata-kata "selamat datang, presiden".