Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Selidiki Dugaan Donald Trump Salah Gunakan Kekuasaan

Komite Kehakiman DPR Amerika Serikat akan memulai investigasi terhadap dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan usaha menghalangi penegakan hukum yang dilakukan Presiden Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Carlos Barria
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Carlos Barria

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Kehakiman DPR Amerika Serikat akan memulai investigasi terhadap dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan usaha menghalangi penegakan hukum yang dilakukan Presiden Donald Trump. Penyelidikan ini akan diawali dengan penelusuran dokumen milik 60 lebih individu dan organisasi.

Ketua Komite Kehakiman, Jerrold Nadler mengemukakan bahwa Departemen Kehakiman, putra presiden Donald Trump Jr dan kepala keuangan organisasi Trump, Allen Weissenbelrg merupakan pihak yang turut diselidiki.

"Kami akan memulai penyelidikan atas dugaan peyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan usaha menghalangi proses peradilan," kata Nadler kepada stasiun ABC, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (4/3/2019).

Nadler mengatakan terdapat indikasi kuat bahwa Trump telah mencoba menghalangi proses peradilan, namun ia mengatakan terlalu dini untuk memakzulkan presiden.

"Anda harus meyakinkan publik Amerika terlebih dahulu jika akan memakzulkan seseorang," ungkap Nadler.

Ia menjelaskan salah satu aksi Trump untuk menghalangi penegakan hukum adalah ketika ia memecat Direktur FBI James Comey pada Mei 2017. Saat itu, Comey adalah pemimpin investigasi terhadap dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden AS pada 2016 dan kemungkinan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia untuk mengalahkan Hillary Clinton.

Investigasi tersebut kemudian dilanjutkan oleh Penasehat Khusus Robert Mueller. Mueller sendiri diperkirakan akan mengumumkan hasil temuannya pada Jaksa Agung AS dalam beberapa minggu ini.

Di lain pihak, Trump berkali-kali menyanggah bahwa ia bekerja sama dengan Moskow.

"Saya sama sekali tak bersalah dan merupakan korban dari orang-orang jahat dan korup dalam Penyelidikan Penyihir [ungkapan Trump yang merujuk pada investigasi Mueller] yang ilegal dan seharusnya tak pernah dimulai," kata Trump dalam sebuah cuitan pada Minggu (3/3/2019).

Sementara penyelidikan Mueller berfokus pada dugaan kolusi Rusia dalam kampanye Trump, penyelidikan oleh DPR AS akan mencakup aspek yang lebih luas. Nadler menjelaskan kesaksian mantan pengacara Trump, Michale Cohen, pekan lalu mengindikasikan bahwa Trump terlibat dalam berbagai aksi kriminal, termasuk pelanggaran dana kampanye.

Investigasi Kongres ini juga akan menyelidiki apakah Trump memanfaatkan posisinya di Gedung Putih untuk kepentingan pribadi yang merupakan pelanggaran terhadap Konstitusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper