Kabar24.com, JAKARTA — Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengkhawatirkan polarisasi masyarakat yang semakin tajam selama pelaksanaan kampanye Pemilu Presiden 2019.
Sejak era Reformasi, baru pada kontestasi tahun ini SBY mengamati persaingan lebih keras dibandingkan dengan pemilihan-pemilihan presiden terdahulu. Menurut dia, polarisasi yang menajam disertai pula dengan hubungan antaridentitas yang kian berjarak.
“Jika situasi ini berkembang makin jauh dan melampau batas kepatutan, saya khawatir kerukunan dan keutuhan kita semakin bangsa akan retak,” tulis SBY dalam surat yang dialamatkan kepada Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Kamis (28/2/2019).
Surat tersebut ditulis SBY dalam kapasitas sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Isi surat bertanggal 27 Februari 2019 tersebut dibacakan hari ini setelah Hinca menerimanya dari sang bos di Singapura. Di negeri jiran itu, SBY tengah menemani istrinya dirawat.
Agar perpecahan tidak terjadi, SBY mewanti-wanti kepada kader Demokrat untuk ikut serta memastikan pemilu berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil.
Dalam pemilihan presiden terdahulu, mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan itu mengatakan rakyat telah menunjukan kearifan dan kematangannya.
“Sehingga pelaksanaan pemilu berlangsung secara damai, tertib dan lancar. Tidak terjadi pula benturan fisik di lapangan yang sangat tidak kita hendaki,” kata SBY.
Selain surat yang ditujukan khusus kepada Sekjen DPP Demokrat, SBY juga membuat satu surat keputusan berisi 10 poin dalam rangka peningkatan intensitas dan efektivitas kampanye pemenangan pemilu partainya.
Substansi dari dua surat tersebut adalah perintah dan ajakan kepada kader agar Demokrat bisa meraih suara maksimal di Pileg 2019.
Namun, tidak ada materi surat yang secara khusus menyinggung pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno dalam Pilpres 2019. Demokrat, bersama Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional, tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo-Sandi.
Alhasil, kecemasan akan polarisasi masyarakat menjadi satu-satunya konten tentang Pilpres 2019 yang ditulis oleh SBY dalam suratnya.
Kendati tidak dibahas secara khusus, Sekjen Hinca Padjaitan memastikan Demokrat tetap berkomitmen memenangkan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019. Dia menegaskan sejumlah pentolan Demokrat seperti dirinya, Agus Harimurti Yudhoyono, adalah bagian Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
“Jadi kalau soal Pilpres 2019 diserahkan kepada BPN,” ujar bekas Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini.