Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Nigeria Muhammadu Buhari keluar sebagai pemenang dalam pemilihan umum dan bakal kembali menjabat sebagai presiden untuk periode kedua. Hasil perhitungan suara yang dilakukan Reuters berdasarkan hasil hitung Komisi Pemilihan Nigeria memperlihatkan bahwa Buhari mengungguli pesaingnya, Atiku Abubakar.
Periode kedua nanti diperkirakan bakal berat. Buhari harus menghadapi sejumlah pekerjaan rumah besar, termasuk menavigasi perekonomian Nigeria yang masih mencoba bangkit sejak resesi 2016 dan menumpas kelompok militan Islam yang telah menewaskan ribuan warga sipil di timur laut Nigeria.
Kemenangannya ini sekaligus menjadi bukti bagi pihak-pihak yang meragukan bahwa kondisi di atas bisa mengganjal keinginannya untuk kembali memimpin.
Berdasarkan perhitungan sementara, Buhari yang diusung Partai All Progresive Congress menerima 56% suara dukungan, unggul dibanding 41% suara yang diterima Atiku, mantan wakil presiden dan pengusaha yang diusung Partai Demokrat Rakyat.
Adapun selisih suara di antara keduanya mencapai 3,9 juta suara, dengan total suara yang mendukung Buhari sebanyak 15,2 juta dan 11,3 juta lainnya untuk Atiku.
Melalui akun Twitter-nya, Buhari mengunggah sebuah pesan dan foto pada Selasa (26/2/2019), beberapa saat setelah hasil perhitungan sementara ini dirilis. Dalam unggahan tersebut, Buhari tampak tersenyum dikelilingi oleh tim kampanyenya yang bertepuk tangan.
Baca Juga
"Saya bertemu dengan anggota tim yang telah bekerja keras, kebanyakan dari mereka adalah anak muda yang menerima arahan mengenai kinerja partai selama Pemilihan Presiden. Saya bangga dengan apa yang telah dicapai," tulis Buhari sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (27/2/2019).
Kendati hasil perhitungan cepat telah dirilis, juru bicara Buhari, Garba Shehu menyatakan kantor kepresidenan tidak akan berkomentar sampai hasil resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Nigeria.
Sebelumnya, partai pengusung Atiku mendesak penghentian perilisan hasil hitung suara oleh Komisi Pemilihan Nasional Independen sampai jumlah partisipasi pemilihan diberikan kepada partai-partai peserta. Mereka pun menolak untuk mempercayai hasil perhitungan itu dan menyebutnya "tak benar dan tak bisa diterima." Sementara itu, partai pengusung Buhari menuding pihak oposisi telah mendiskreditkan pengumuman hasil dari pemilihan presiden yang berlangsung Sabtu (23/2/2019).
Saling menuding usai pemungutan suara ini semakin memperumit pemilihan presiden Nigeria yang sempat mengalami penundaan, gangguan logistik, dan ancaman kekerasan. Menyikapi hal ini, pengamat independen dari Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat, Uni Afrika dan PBB mengimbau semua pihak untuk menunggu hasil resmi yang diperkirakan akan diumumkan pada akhir pekan ini.
Adapun pemenang pemilihan presiden ini adalah kandidat yang menerima suara terbanyak secara nasional dan setidaknya menerima seperempat suara di dua per tiga dari total 36 negara bagian, termasuk di ibu kota Abuja. Jika syarat ini tidak terpenuhi, pemilihan putaran kedua akan digelar. Berdasarkan perhitungan suara sejauh ini, Buhari menerima cukup suara untuk memenuhi kedua persyaratan tersebut.