Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maudy Ayunda: Indonesia Perlu Pendidikan yang Customize Sesuai Daerah

Sistem pendidikan di Indonesia tergolong besar dan beragam. Jumlah murid lebih dari 50 juta dan tenaga pengajar sebanyak 2,6 juta yang tersebar lebih dari 250.000 sekolah, menurut Maudy Ayunda diperlukan pendidikan yang customize.
Anak-anak usia dini belajar menyusun balok./Antara-Rosa Panggabean
Anak-anak usia dini belajar menyusun balok./Antara-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA  Sistem pendidikan di Indonesia tergolong besar dan beragam. Jumlah murid lebih dari 50 juta dan tenaga pengajar sebanyak 2,6 juta yang tersebar lebih dari 250.000 sekolah, menurut Maudy Ayunda diperlukan pendidikan yang customize.

 Walaupun Indonesia sudah menjadi negara dengan sistem pendidikan keempat terbesar di dunia (setelah China, india, dan Amerika Serikat) akan tetapi pendidikan masih belum tersebar secara merata karena masih adanya keterbatasan akses di Indonesia.

Menurut aktris dan aktivis pendidikan Maudy Ayunda, Indonesia memerlukan sebuah pendidikan secara spesifik dan ‘customize’ untuk setiap daerahnya. Dia berpandangan hal itu perlu dilakukan karena setiap daerah di Indonesia memiliki kebutuhan pendidikan yang berbeda-beda.

"Diperlukan lebih banyak lagi guru yang memegang peranan penting dalam membentuk karakter sebuah generasi dan bangsa," tuturnya..

 Namun, tak hanya guru dan pemerintah yang memegang peranan penting ini, dalam UU No. 20/2003 Pasal 54 tertulis bahwa diperlukan peran serta masyarakat dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Saat ini berbagai komunitas pendidikan ikut serta membantu dan mendorong pendidikan dari pinggir pulau Indonesia. Tak hanya itu, berbagai kegiatan pendidikan, kelas Inspirasi hingga pengabdian kerelawanan sudah masif. Namun apakah pendidikan yang ada dikota apakah relevan untuk para murid di pinggiran Indonesia ?

“Kita harus menyadari bagaimana pentingnya membuat sebuah pendidikan yang regional dan spesifik di area-area tertentu karena Indonesia adalah negara yang archipelago yang memiliki potensi potensi yang berbeda-beda banget jadi kedepannya ku harap kita bisa lebih fokus tentang bagaimana pendidikan itu bisa lebih customize,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper