Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim pasangan itu mengusung perspektif nalar lestari dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan Prabowo selalu berusaha menghadirkan bisnis yang ramah lingkungan.
"Komitmen itu selalu dihadirkan beliau, perspektif ekonomi pembangunan berkelanjutan atau ekonomi nalar lestari," ujarnya, seperti dilansir Tempo, Sabtu (16/2/2019).
Hal ini disampaikan Dahnil menanggapi pernyataan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) yang menyoroti banyaknya pengusaha pertambangan di lingkaran kedua calon presiden (capres). Jatam membeberkan bagaimana kubu Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo - Sandiaga saling beririsan dalam bisnis tambang.
Irisan itu tampak melalui PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), induk perusahaan tambang emas Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Wahyu Sakti Trenggono tercatat memiliki saham dan menjadi komisaris di perusahaan tersebut.
Di kubu Prabowo, bisnis tambang juga bertalian dengan Sandiaga Uno melalui perusahaannya PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) dan Direktur Relawan Ferry Mursyidan Baldan. SRTG juga memiliki saham MDKA sebesar 3,4% per 30 September 2018.
Menurut Dahnil, Prabowo dan Sandiaga berkomitmen menjalankan pembangunan yang tidak merusak lingkungan dan menyatakan bahwa kedua jagoannya tak terikat kontrak politik dengan cukong mana pun.
"Sebagian besar dana politik dari mereka berdua, selebihnya dana-dana masyarakat. Pak Prabowo tidak punya utang politik kepada petambang besar, hanya kepada rakyat," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
