Bisnis.com, JAKARTA — Elektabilitas Presiden Joko Widodo di angka 52% dinilai karena tidak ada capaian dalam kinerjanya selama empat tahun berkuasa. Tim Prabowo-Sandi optimistis bisa menyalip dan memenangkan pemilihan presiden.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa angka tersebut tidak jauh berbeda saat Jokowi terpilih menjadi presiden 2014-2019. Sebagai petahana, seharusnya keterpilihannya meningkat.
“Jadi artinya tidak ada capaian yangmembuat rakyat ini menambah atau mengokohkan pilihan karena janjinya tidak ditepati seorang petahana,” katanya di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Salah satu target Jokowi yang gagal adalah membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 7% tidak pernah tercapai dalam 4 tahun.
Karena tidak ada kinerja yang dinilai rakyat berhasil, Fadli menjelaskan bahwa akhirnya Jokowi kemudian melakukan pencitraan dengan gimmick politik. Ini tentu menghina intelektualitas bangsa.
Menurutnya, isu yang kemudian ingin dibuat capres petahana ini malah blunder. Faktor utamanya karena panik.
Baca Juga
“Kalau petahana kuat kaya SBY [Susilo Bambang Yudhoyono] pada periode kedua karena dia memulai elektabilitas dengan cukup tinggi, maka dia lebih elegan dan santai tanggapi tapi kalau sekarang ini,” jelasnya.
Jokowi tambah Fadli malah seakan bertindak seperti penantang, bukan capres yang ingin menjabat dua periode. Baginya ini sangat lucu.