Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Replika Mushaf Tertua Dunia Akan Hadir di TMII

Dalam waktu dekat, replika Mushaf tertua di dunia akan dipamerkan di Museum Istiqlal, komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Taman Mini Indonesia Indah/wikipedia.org
Taman Mini Indonesia Indah/wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA--Dalam waktu dekat, replika Mushaf tertua di dunia akan dipamerkan di Museum Istiqlal, komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Replika Mushaf tersebut akan dihadirkan di Uzbekistan Corner yang dibuka oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama.

"Uzbekistan Corner ini akan menghadirkan replika Mushaf tertua dunia yang dibaca oleh Sayidina Usman saat terbunuh dan ada percikan darahnya. Replika ini akan kita usahakan untuk bisa dihadirkan dan sudah dibicarakan dengan Duta Besar Uzbekistan," ujar Kepala LPMQ Muchlis M Hanafi usai peresmian Pameran foto bertajuk "Uzbekistan Negeri Para Imam" di Bayt Al-Quran & Museum Istiqlal TMII, dikutip dari laman resmi , Jumat (8/2/2019).

Menurut Muchlis, pameran foto dengan tajuk "Uzbekistan Negeri Para Imam" yang digelar di Bayt Al-Quran & Museum Istiqlal, TMII ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan timbal balik pejabat Uzbekistan ke Kementerian Agama.

Pameran foto yang berlangsung 7 - 17 Februari 2019 dalam rangka memperingati 1 tahun bebas visa WNI ke Uzbekistan ini terselengara atas kerjasama antara LPMQ Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata Uzbekistan, dan Universitas Gunadarma.

"Akan ada kegiatan lanjutan setelah pameran foto dan seminar. Misalnya, 21-23 Februari mendatang, pemerintah Uzbekistan akan mengadakan internasional forum untuk pariwisata ziarah dan mengundang dari berbagai negara. Selain dari Universitas Gunadarma, saya diundang sebagai Kepala LPMQ Kemenag serta seorang peneliti yang diharapkan nanti akan dapat mengurai jalur yang boleh dikatakan terputus antara tradisi keislaman di Asia Tengah dengan yang ada di Indonesia," ujarnya.

Dari manuskrip yang ada, lanjut Muchlis, belum ditemukan ada indikasi yang kuat tentang jaringan langsung antara ulama Uzbekistan dengan Indonesia. Namun indikasi tersebut bukan berarti tidak berpengaruh hanya saja tidak langsung sebab yang masuk ke Indonesia dominan dari Timur Tengah.

"Tetapi sesunguhnya ulama-ulama Uzbekistan adalah mereka yang telah memberikan kontribusi besar dalam peradaban Islam. Misalnya, hasil karya ulama Uzbekistan Imam Al Bukhari dimana kitabnya sangat populer di Indonesia. Bahkan kajian terhadap kitab Al Bukhari itu luar biasa di Indoneeisa," kata Muchlis.

Dia menambahkan dari sisi penamaan, orang Indonesia yang mengunakan nama Bukhari itu sangat banyak sekali namun tidak menyadari kalau itu nama tempat di Uzbekistan. Ada juga logaritma, yang sebenarnya nama tempat di Uzbekistan, yaitu Khoresm.

"Inilah jejak-jejak terlupakan dan terputus yang ingin kita coba sambungkan kembali," kata Muchlis.

Sementara itu, perwakilan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Mahmud mengatakan, hubungan Uzbekistan dengan Indonesia sudah terjalin sejak lama. Pada 1956, kala presiden pertama Indonesia Soekarno berkunjung ke Rusia (dulu Uni Soviet) yang pertama ditanya adalah di mana makam Imam Al Bukhari.

"Saat itu tak satu pun pejabat Rusia yang mengetahui keberadaan makam Imam Al Bukhari. Akhirnya setelah memenuhi keinginan Soekarno, makam Imam Al Bukhari ditemukan di Uzbekistan tepatnya di kota Samarkand. Hingga kini ada prasasti Presiden Soekarno di sekitar makam Imam Al Bukhari," kata Mahmud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper