Bisnis.com, JAKARTA—Siapa sangka pedagang kelontong keliling dengan sepeda bernama Oie Ek Tjhong, nama asli Eka Tjipta Widjaja, yang memulai bisnis itu 1938, akhirnya menjadi orang nomor dua terkaya di Indonesia 80 tahun kemudian.
Riset yang dilakukan Globe Asia 2018 mengungkapkan kekayaan Eka Tjipta Widjaja mencapai Rp198,8 triliun dan menempatkannya sebagai orang terkaua kedua di Indonesia, di bawah Duet Hartono dari Grup Djarum di peringkat atas dengan kekayaan Rp300 triliun.
Daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Globe Asia 2018:
- Robert Hartono dan Michael Hartono US$21 miliar (Rp300 triliun)
- Eka Tjipta Widjaja US$13 miliar (Rp198,8 triliun)
- Anthony Salim US$11,5 miliar (Rp164,5 triliun)
- Susilo WonoWidjojo US$11 miliar (Rp157,3 triliun)
- Chairul Tanjung US$4,5 miliar (Rp64,3 triliun)
- Sri Prakash Lohia US$4,5 miliar (Rp64,3 triliun)
- Theodore P Rachmat US$4,5 miliar (Rp64,3 trilun)
- Putera Sampoerna US$4,3 miliar (Rp61,5 trilin)
- Sukanto Tanoto US$2,7 miliar (Rp33,6 triliun)
- Dato Sri Tahir US2,15 miliar (Rp30,7 triliun)
Profil Grup Sinarmas, video koleksi akun Sinar Mas di Youtube
Bagaimana kiprah bisnis Eka Tjipta Widjaja selama 80 tahun dan menjadi orang terkaya kedua di Indonesia?
Berikut risalah singkat perjalanan bisis Eka Tjipta Widjaja yang disarikan dari tulisan 80 Tahun Perjalanan Sinarmas dari laman asuransisimasnet.com.
Bisnis kelontongan
Perjalanan Bisnis Eka Tjipta Widjaja dimulai sebagai seorang pedagang klontong yang berkeliling menggunakan sepeda pada tahun 1938. Dengan tekad yang tinggi usaha yang di jalankan ini terus berkembang dengan pesat.
Bisnis Kopra
Eka Tjipta Widjaja mendapat sebutan sebagai Bapak Kopra karena usaha kopranya yang sangat maju pada tahun 1961 di Indonesia.
Eka Tjipta Widjaja pada tahun 1962 untuk pertama kalinya CV Sinar Mas bisa terdaftar secara resmi di Surabaya.
Karena usaha yang terus berkembang, akhirnya CV Sinar Mas mengembangkan sayapnya dengan membuka kantor pertamanya di Jakarta.
Minyak Goreng
Eka Tjipta Widjaja pada tahun 1968 membangun pabrik minyak goreng Bitung Menado Oil Ltd, diikuti pembangunan pabrik PT Kunci Mas di Surabaya.
Pabrik Kertas
Pada tahun 1972, Eka Trjipta Widjaja memindahkan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia yang berada di Jakarta dipindahkan ke Sidoarjo, Jawa Timur.
Minyak Sawit
Pada tahun 1980, Eka Tjipta memodifikasi seluruh mesin minyak goreng sehingga mampu memproses minyak goreng dari bahan baku sawit.
Sejak saat itu, usaha sawit Eka Tjpta Widjaja makin berkembang pesat, karena lahannya tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Pada tahun 1982 Eka Tjipta mengelola perkebunan kelapa sawit berawal dari akuisisi kebun seluas 10.000 HA, di Sumatra Utara.
Multifinance
Pada tahun 1982, Eka Tjipta mendirikan perusahaan pembiayaan PT Internas Artha Leasing Company berdiri untuk memberikan layanan jasa pembiayaan yang kemudian berkembang menjadi PT Sinar Mas Multiartha dan menjadi Induk usaha jasa keuangan Sinar Mas pada tahun 1996.
Asuransi
Eka Tjipta Widjaja melakukan ekspansi usaha di sector bisnis keuangan dengan mendirikan perusahaan asuransi kerugian yang bernama PT Asuransi Sinar Mas pada tahun 1984.
Pada tahun yang sama, Eka Tjipta Widjaja menghadirkan satu pilar usahanya lagi yaitu asuransi Jiwa Sinar Mas yang dikenal dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (“SMILE”) yang merupakan usaha kolaborasi dengan PT. Sumimoto Insurance Group, Jepang.