Bisnis.com, JAKARTA - Jajak pendapat terbaru CNN yang dilakukan oleh SSRS menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Amerika Serikat menilai Donald Trump adalah sosok yang paling bertanggung atas terjadinya penutupan pemerintah parsial (government shutdown).
Hasil jajak pendapat yantg dilakukan CNN menunjukkan secara umum masyarakat cenderung menyalahkan Presiden Donald Trump. 55% di antaranya mengatakan Trump lebih bertanggung jawab atas shutdown dibanding anggota Demokrat di Kongres. Sementara itu 32% menilai Demokrat-lah yang patut disalahkan. 9% lainnya menilai kedua pihak bertanggung jawab.
Dalam hal ini, para pendukung Demokrat yang mengikuti jajak pendapat lebih kompak dalam menyalahkan Trump dengan 89% suara. Di kubu pendukung Republik, suara bervariasi dengan 65% menilai shutdown terjadi karena Demokrat dan 23% menyalahkan Trump. Sementara itu, kelompok independen cenderung menyalahkan Trump (48% hingga 34%) dan 14% mengatakan kedua pihak bertanggung jawab atas penutupan yang memaksa 800 ribu pegawai federal harus dirumahkan itu.
Negosiasi kedua pihak untuk mengakhiri shutdown terhenti lantaran Trump dan para pemimpin Demokrat di Kongres tak mau mengalah dalam hal pendanaan tembok di sepanjang perbatasan AS dan Meksiko. Proposal dana senilai US$5,7 miliar untuk tembok perbatasan yang diajukan Trump dalam rancangan undang-undang berkali-kali disanggah oleh pihak Demokrat, memaksa shutdown terus berlanjut hingga memecahkan rekor dalam sejarah Amerika.
Jajak pendapat kali ini juga menguak bahwa proposal Trump untuk membangun tembok di perbatasan tetap tida populer di kalangan masyarakat. Secara keseluruhan (akumulasi suara Demokrat dan Republik), 56% menentang dinding dan 39% mendukungnya. Hasil ini sejalan dengan penilaian masyarakat dalam melihat kondisi di perbatasan. Kurang dari setengah memandang situasi di perbatasan sebagai krisis (45% mengatakan itu krisis, 52% tidak).
Di antara mereka yang melihat situasi di perbatasan sebagai krisis, sebagian besar merasa bahwa tembok perbatasan akan membantu memperbaiki keadaan. Namun, pendukung tembok hanya berjumlah 31%.
Terdapat perbedaan yang sikap yang signifikan antara masing-masing pendukung partai perihal tembok perbatasan. Hampir 9 dari 10 Demokrat menentang tembok di sepanjang perbatasan. Hanya 4% yang menilai bahwa tembok perlu diperbaiki, itu pun untuk meningkatkan keamanan. Di sisi lain, 8 dari 10 Republik mendukung pembangunan tembok. 7 dari 10 pedukung Republik menilai situasi di perbatasan merupakan krisis yang perlu segera ditangani dan sebagian besar menilai tembok adalah solusinya.
Jajak terbaru menguak pula tingkat persetujuan terhadap Trump. 37% peserta menyatakan setuju dengan sikap Trump sejauh ini, sementara 57% tidak setuju. Angka ketidaksetujuan terhadap Trump meningkat lima poin sejak jajak pendapat terakhir pada Desember 2018.
Peningkatan ketidaksetujuan untuk Trump sebagian besar terjadi di antara orang kulit putih tanpa gelar sarjana, 45% di antaranya menyetujui dan 47% tidak setuju. Ini adalah pertama kalinya tingkat persetujuan Trump mencapai nilai di bawah 50% di kalangan kulit putih tanpa gelar sarjana sejak jajak pendapat dilakukan pada Februari 2018.
Jajak pendapat CNN dilakukan oleh SSRS pada 10 hingga 11 Januari. Jajak pendapat dilakukan dengan menggunakan sampel acak secara nasional yang terdiri dari 848 orang yang dihubungi melalui telepon. Adapun margin of error dari hasil survei ini adalah sebesar plus atau minus 4,1%.