Bisnis.com, PALANGKARAYA – Tidak tangung-tanggung, 16 dokter dari berbagai ilmu kesehatan yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah dan Bali, rencananya akan dikerahkan untuk mengoperasi Titi Wati, wanita raksasa di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu.
"Dari 16 dokter yang dilibatkan nantinya, enam orang dari Kota Bali, sedangkan sisanya dari RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Tim untuk mengoperasi telah dibentuk," kata Wakil Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Theodorus Sapta Atmadja di Palangkaraya, Sabtu (12/1/2019), seperti dilaporkan Antara.
Meski telah terbentuk tim, namun sampai sekarang ini belum diketahui kapan operasi perempuan yang semula diperkirakan memiliki berat badan 350 kilogram, ternyata setelah dilakukan penimbangan oleh pihak rumah sakit setempat beratnya hanya 220 kilogram.
Perempuan yang memiliki satu orang anak putri itu pada pukul 11.00 WIB menjalani pemeriksaan di ruang Instalasi Radiologi yang ada di rumah sakit. Selain melakukan penimbangan, tim dokter juga melakukan uji spidometri untuk melihat kapasitas jantung, torax foto, dan USG.
"Semua proses pemeriksaan pada hari ini sangat berjalan baik, termasuk melakukan penimbangan dengan melepas tandu dan lain sebagainya, setelah kami timbang berat ibu Titi 220 kilogram," terangnya.
Thoe menjelaskan, setelah menjalani proses tersebut tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat ini yang bersangkutan akan segera menjalani proses operasi.
Untuk kondisi perempuan tergemuk di Kalteng itu, sampai saat ini terus membaik bahkan semangat dia untuk menjalani proses operasi juga ada dan merasa tidak takut.
"Sebanyak enam orang tim dokter yang dari Bali apabila semuanya sudah siap, mereka akan langsung datang dan siap untuk melakukan pembedahan atau operasi mengenai permasalahan yang dialami perempuan berumur 37 tahun tersebut," tambahnya.
Kemudian tim dokter yang menangani perempuan yang kini viral di media sosial serta televisi nasional tersebut, akan ditangani oleh dokter yang memiliki keahlian dari berbagai bidang.
Hal tersebut guna mengantisipasi terjadinya komplikasi serta lain sebagainya yang akan terjadi pada pasien.
Di lain pihak, Yanto kakak kandung Titi Wati mengatakan pihak keluarga sempat sepakat tidak mau melakukan operasi yang ditawarkan oleh pihak rumah sakit yang dibiayai oleh pemerintah di daerah itu.
"Takutnya setelah operasi tersebut ada terjadi hal-hal lainnya, makanya sempat keluarga sempat tidak mau menerima tawaran itu," ucapnya.