Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta jajarannya merespons cepat Risalah Jakarta, hasil dari gelaran Dialog Lintas Iman: Refleksi dan Proyeksi Kehidupan Beragama di Indonesia.
Dialog ini berlangsung pada 28 - 29 Desember 2018 dan diikuti para akademisi, agamawan, budayawan, praktisi media, dan kaum milenial yang memiliki concern membangun kehidupan keagamaan di Indonesia.
Acara ini juga menjadi rangkaian peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke-73 yang mengangkat tema Jaga Kebersamaan Umat.
“Kita awali penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemenag 2019 dengan melakukan pertemuan dialog lintas iman. Kenapa? Karena kita ingin mendapat masukan dari orang-orang yang langsung bersentuhan dengan pemangku kepentingan terkait agama di Republik ini,” kata Menag.
Lukman Hakim mengemukakan hal itu sebelum menyerahkan DIPA 2019 kepada pejabat eselon I Kemenag di Jakarta pada Minggu (30/12/2018) sebagaimana dilansir laman resmi kementerian tersebut.
Dalam Dialog Lintas iman, lanjutnya, Kemenag menggali ide dan pemikiran tentang konservatisme, disrupsi, serta relasi agama dan negara dari orang-orang yang kompeten pada bidangnya. Jajaran Kemenag yang mengurusi agama perlu tahu tentang hasil pertemuan Dialog Lintas Iman yang menghasilkan Risalah Jakarta tersebut.
“Kita sebagai pejabat yang mengurusi agama, perlu tahu itu. Yang tidak hadir apa alasannya? Saya kecewa,” ulang Menag.
Lukman Hakim minta jajarannya segera mempelajari, memahami, dan menindaklanjuti Risalah Jakarta. Ke depan, harus ada program implementatif, baik di Setjen, Balitbang, dan satker lainnya.
“Semua pejabat eselon I, II, III harus memahami perkembangan kehidupan keagamaan kita. Bagaimana mengurusi agama kalau tidak tahu perkembangan keagamaan,” kata Menag.