Kabar24.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut isu kotak suara kertas yang digulirkan pihak pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga S. Uno sebagai bentuk pengalihan isu.
Pengalihan isu itu menyangkut posisi La Nyalla Mattalitti yang memberikan pengakuan atas tindakannya menyebar isu Partai Komunis Indonesia (PKI) dan penerbitan media Obor Rakyat pada Pemilihan Presiden 2014.
Ray mengatakan bahwa, 3 hari setelah pengakuan La Nyalla Mattalitti, isu kotak suara kardus muncul ke permukaan.
Diungkapkannya, pengakuan La Nyalla cukup menyedot perhatian publik dan membuat kubu Prabowo kerepotan.
“Maka untuk menurunkan tensi perbincangan soal pengakuan La Nyala itu muncullah isu kardus yang diungkapkan pihak Prabowo,” ujarnya kepada wartawan, Senin (17/12/2018).
Lanjutnya, dia mempertanyakan kerugian yang dibincangkan atas penggunaan kotak suara itu, apabila penggunaan kotak suara berbahan kardus tersebut merugikan, mengapa hanya tim sukses calon presiden yang buka suara.
“Sejatinya kalau pengadaan kotak suara berbahan kardus ini menjadi persoalan yang krusial partai-partai lain juga akan melakukan protes. Sebab kotak suara berbahan kardus tidak hanya dipakai untuk pemilihan presiden tapi juga untuk pemilu legislatif,” ujarnya.
Selain itu, isu kotak suara kardus tersebut dinilai membangun ketidakpercayaan publik terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu).
Ray mengatakan bahwa sebaiknya pihak Prabowo melakukan gugatan ke pengadilan apabila penggunaan kotak suara kardus dinilai tidak memuaskan.
“Langkah ini jauh lebih baik agar ada kepastian dalam aturan dan sekaligus menurunkan ketidakpercayaan publik terhadap hasil pemilu,” tukasnya.