Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan perundingan perbatasan Indonesia-Malaysia mengalami kemajuan tahun ini.
Kemajuan tersebut berupa pencapaian negosiasi yang tinggal menunggu formalisasi.
"Tahun ini, ada kemajuan yang kita lakukan dengan Malaysia. Jadi kita tinggal formalisasi saja capaian untuk negosiasi maritim," ujarnya usai mengisi kuliah umum di Universitas Pancasila, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Retno tidak memaparkan lebih jauh kemajuan tersebut. Namun, dia menyampaikan bahwa negosiasi terus dilakukan oleh kedua negara dan hal tersebut penting untuk menghindari insiden perbatasan.
Negosiasi disebut perlu dilakukan untuk memperjelas pagar dan batas kedaulatan Indonesia. Jika pagar sudah jelas, maka pengelolaannya akan lebih mudah.
"Intensifikasi negosiasi batas maritim dan darat kita lakukan terus-menerus. Kami menyadari negosiasi tidaklah mudah. Namun, dengan intensifikasi negosiasi kita bisa percepat hasilnya," lanjut Retno.
Indonesia memang masih melakukan negosiasi perbatasan dengan sejumlah negara. Sepanjang Januari-Oktober 2018, perundingan perbatasan tercatat telah dilakukan sebanyak 19 kali.
Adapun perundingan tersebut mencakup perbatasan Indonesia-Malaysia di Selat Malaka dan perbatasan dengan Filipina di utara Sulawesi.