Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron akan berdiskusi dengan sejumlah pelaku usaha pada Senin (10/12/2018). Dilansir dari CNN, pembicaraan yang melibatkan sejumlah pimpinan bisnis dan persatuan dagang ini dilaksanakan menyusul aksi protes yang berlangsung empat minggu terakhir.
Macron juga dijadwalkan untuk menemui pimpinan politik dan pejabat daerah. Juru bicara Istana Kepresidenan Elysee pada Minggu (9/12/2018) waktu setempat mengungkapkan bahwa Macron ingin mendengar pendapat dan saran mereka sebelum memobilisasi langkah selanjutnya.
Presiden Macron memang menghadapi kritik dari berbagai pihak usai rentetan aksi menuntut perbaikan ekonomi terjadi di sejumlah kota di Prancis. Salah satu tekanan terbesar muncul dari gerakan protes yang dimotori oleh kelompok bernama 'gilets jaunes' atau 'rompi kuning'.
Mereka menilai Macron tidak cakap dalam memperbaiki ketimpangan ekonomi masyarakat Prancis. Sejumlah kebijakannya dikritik karena berpengaruh pada kenaikan harga barang. Serangkaian tuntutan itu memuncak setelah Macron berencana memberlakukan kenaikan pajak BBM. Demi meredam protes lebih besar, pemerintah Prancis memutuskan membatalkan pemberlakuan kebijakan itu untuk sementara.
Kendati demikian, aksi protes terus berlanjut dan berakhir ricuh. Aksi terakhir pada Sabtu (8/12/2018) kembali memunculkan bentrok antara kepolisian dan peserta demonstran. Berdasarkan laporan CNN, pihak keamanan menembakkan gas air mata hingga peluru karet ke arah demonstran yang disinyalir membakar sejumlah kendaraan. Sekitar 1.220 peserta aksi kemudian diamankan usai bentrok.
Aksi Sabtu itu pun melumpuhkan Kota Paris. Sebanyak 8.000 personil kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi. Lokasi wisata seperti Menara Eiffel dan Museum Louvre ditutup supaya tak jadi target aksi vandalisme peserta protes.
Baca Juga
"Aksi protes ini telah membawa bencana ke perekonomian Prancis," kata Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire setelah memantau dampak aksi protes, Minggu (9/12/2018).
Sophie Amoros, juru bicara federasi ritel Prancis memperkirakan sektor ritel Prancis merugi US$1,1 miliar sejak aksi protes dimulai November lalu. Adapun aksi protes yang pada Sabtu kemarin diperkirakan diikuti oleh 136 ribu orang di berbagai kota, termasuk di Kota Marseille dan Toulouse.