Bisnis.com, JAKARTA - Survei Indo Barometer menyebutkan bahwa tak semua jenis hoaks atau informasi palsu yang berkaitan dengan Pemilihan Umum 2019 mendapat atensi kepercayaan masyarakat.
"Terdapat banyak jenis hoaks, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap hoaks pun bervariasi. Tergantung isunya," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari dalam diskusi Indonesia's Economic and Political Outlook 2019 yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta pada Senin (3/12/2018).
Qodari memberi contoh pada kasus hoaks yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Jika dibanding dengan isu jumlah tenaga kerja asing asal China yang disebut mencapai 1 juta orang, masyarakat lebih banyak mempercayai isu yang kedua.
Baca Juga
"Tidak banyak orang yang mempercayai isu keterkaitan Jokowi dengan PKI, sebaliknya, masyarakat banyak yang percaya jika Indonesia dibanjiri tenaga asing. Padahal hal tersebut tidak benar," sambung Qodari.
Tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap informasi palsu yang berkaitan dengan tenaga kerja, sebut Qodari, tidak terlepas dari fakta bahwa isu ekonomi memang mendapatkan porsi perhatian yang besar di masyarakat.
"Terdapat tiga isu utama yang menjadi perhatian masyarakat. Survei kami menunjukkan permasalahan tenaga kerja berada di posisi pertama. Disusul permasalahan harga sembako dan tingkat kemiskinan," jelas Qodari.