Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Massa Reuni Akbar 212 Membeludak, Monas Tak Bisa Menampung

Melubernya jumlah masyarakat yang datang berbondong-bondong tersebut membuat Lapangan Monas terkesan over capacity. Lapangan Monas terlihat tidak dapat lagi menampung masyarakat yang hendak masuk.
Massa aksi Reuni 212: Lapangan Monas tak bisa menampung./Bisnis-Yusran Yunus
Massa aksi Reuni 212: Lapangan Monas tak bisa menampung./Bisnis-Yusran Yunus

Bisnis.com, JAKARTA - Peserta Reuni 212 yang dipusatkan di Lapangan Monas, Minggu 2 Desember 2018, terus berdatangan. Mereka berdatangan sejak Sabtu malam hingga saat berita ini dibuat.

Melubernya jumlah masyarakat yang datang berbondong-bondong tersebut membuat Lapangan Monas terkesan over capacity. Lapangan Monas terlihat tidak dapat lagi menampung masyarakat yang hendak masuk.

Bahkan ada peserta aksi yang meyakini jumlah peserta Reuni Akbar 212 ini, baik yang ada di dalam Lapangan Monas maupun di luar Monas, mencapai sedikitnya 3 juta orang.

Dari pantauan Bisnis, jalan-jalan di sekitar Monas seperti Tugu Tani, Kebon Sirih, Budi Kemuliaan, Wahid Hasyim dan lainnya, dipenuhi oleh masyarakat yang tidak bisa masuk ke Lapangan Monas.

Massa Reuni Akbar 212 Membeludak, Monas Tak Bisa Menampung

"Saya berangkat dari rumah di Bekasi, sejak Subuh. Sampai ke sini, tertahan di Kebon Sirih ini," kata Ahwal, yang mengaku mengikuti Aksi 212 pada akhir tahun 2016.

Melihat situasi di lapangan, dia menyebut tumpahan masyarakat ke Reuni Akbar 212 ini, jauh lebih banyak dari peserta Aksi 212 tahun 2016.

"Dulu kami bisa masuk ke Monas. Kalau sekarang ini tertahan di luar karena di dalam Monas sudah penuh," tuturnya.

Massa Reuni Akbar 212 Membeludak, Monas Tak Bisa Menampung

Asyari, peserta Reuni Akbar 212 menyatakan jumlah peserta sangat banyak. Jauh melampaui jumlah peserta Aksi 212 pada 2016.

"Saya mencoba untuk masuk ke silang Monas. Tapi, ke mana-mana jalan buntu. Tak bisa dilanjutkan. Dari semua arah macet. Kalau Monas kita bagi dalam lima zone, lima lingkaran, maka saya sendiri hanya bisa masuk ke zone 3," katanya.

"Saya yakin jumlahnya sekitar 3 juta," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper