Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Muda di bawah Menteri Eropa dan Luar Negeri Republik Prancis, Jean Baptiste Lemoyne menilai saat ini negara di dunia tengah berhadapan dengan kebangkitan tirai besi baru.
Lemoyne merujuk pada tensi dagang yang meningkat antara Amerika Serikat dan China yang berdampak ke perekonomian global.
"Pertemuan G20 nanti akan sangat krusial karena dunia tengah dihadapkan dengan kebangkitan tirai besi baru akibat tensi dagang antara dua kekuatan besar dunia AS dan China," kata Lemoyne di Jakarta saat mengisi diskusi perihal G20 pada Kamis (29/11/2018).
Kehadiran perang dagang, sambung Lemoyne, bisa saja berdampak baik bagi negara Asia Tenggara seperti Indonesia karena industri akan beralih dari China ke lokasi yang tidak dikenai tarif tinggi dari Amerika Serikat. Kendati demikian, kemungkinan tersebut memerlukan banyak kalkulasi.
"Tetapi itu hanya kalkulasi jangka pendek saja. Oleh karena itu, kita memerlukan regulasi yang lebih efektif dari WTO dalam menanggulangi permasalahan ini," sambungnya.
Oleh karena itu, Lemoyne memaparkan bahwa salah satu agenda utama yang akan dibawa negara Uni Eropa dalam pertemuan G20 nanti adalah proposal reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang sebelumnya telah disampaikan ke organisasi tersebut pada Senin (26/11/2018).
Baca Juga
Proposal terbaru tersebut berisi aturan yang harus diadopsi WTO supaya bisa beradaptasi dengan tantangan baru perdagangan dunia seperti subsidi industri dan teknologi.
Proposal tersebut juga berisi reformasi dalam tubuh WTO yang mencakup tiga fungsi utamanya yaitu, negosiasi, pengawasan, dan penyelesaian sengketa supaya bisa menangkal akar dari tensi dagang.