Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lima Pembunuh Jamal Khashoggi Hadapi Ancaman Hukuman Mati

Jaksa Penuntut Umum Arab Saudi menginginkan hukuman mati bagi lima dari 11 tersangka yang dituduh membunuh jurnalis Jamal Khashoggi.
Foto-foto yang diambil dari dua video CCTV yang berbeda dan diperoleh oleh sumber-sumber keamanan Turki menunjukkan wartawan Saudi Khashoggi ketika ia tiba di Konsulat Arab Saudi, dan seorang pria lain yang diduga mengenakan pakaian Khashoggi sambil berjalan di Istanbul./Reuters
Foto-foto yang diambil dari dua video CCTV yang berbeda dan diperoleh oleh sumber-sumber keamanan Turki menunjukkan wartawan Saudi Khashoggi ketika ia tiba di Konsulat Arab Saudi, dan seorang pria lain yang diduga mengenakan pakaian Khashoggi sambil berjalan di Istanbul./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Jaksa Penuntut Umum Arab Saudi menginginkan hukuman mati bagi lima dari 11 tersangka yang dituduh membunuh jurnalis Jamal Khashoggi.

“Jaksa Penuntut Umum telah menuntut hukuman mati untuk 5 orang yang dituduh memerintahkan dan melakukan kejahatan itu serta hukuman yang pantas bagi tersangka lainnya,” ujar wakil jaksa penuntut umum Shaalan al-Shaalan, seperti dilansir dari Reuters.

Dia mengatakan 11 dari 21 tersangka telah didakwa dan bahwa kasus mereka akan dirujuk ke pengadilan. Sementara itu, penyelidikan terhadap para tersangka yang tersisa akan terus berlanjut untuk menentukan peran mereka dalam tindak kejahatan itu.

“Larangan perjalanan telah diberlakukan kepada seorang pembantu utama putra mahkota, Saud al-Qahtani, sementara penyelidikan berlanjut atas perannya,” tambah al-Shaalan.

Khashoggi, yang terkenal dengan kritikannya terhadap pemerintahan Saudi, tewas di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober, dengan dosis suntikan yang mematikan setelah terlebih dahulu melalui baku hantam.

Tubuh kolumnis The Washington Post tersebut kemudian dimutilasi dan dikeluarkan dari kantor konsulat, seperti dituturkan al-Shaalan kepada awak media.

“Khashoggi dibunuh setelah negosiasi untuk membawanya kembali ke kerajaan gagal. Orang yang memerintahkan pembunuhan itu adalah kepala tim negosiasi yang dikirimkan untuk memulangkan Khashoggi,” ucap al-Shaalan, seperti dikutip Reuters.

Meski demikian, lanjutnya, keberadaan jasad Khashoggi masih belum diketahui hingga saat ini.

Pemerintah Saudi telah menyodorkan banyak penjelasan kontradiktif terkait hilangnya Khashoggi sebelum akhirnya menyatakan bahwa ia dibunuh dalam sebuah operasi.

Kasus ini sontak menyulut kecaman global, sekaligus membuka ancaman sanksi dan mencoreng citra Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Sejumlah pejabat Turki menuduh Pangeran Mohammed menjadi dalang pembunuhan itu, sementara Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pembunuhan itu dikomandoi oleh pejabat tertinggi pemerintah Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper