Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei LSI: Ketokohan Habib Rizieq Menurun

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia menyatakan ketokohan Habib Rizieq Shihab mengalami tren penurunan dibandingkan dengan hasil survei 2016.
Habib Rizieq Shihab (tengah) tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, dalam rangka menghadiri pengajian di Masjid Agung Sunan Ampel dengan tema Merajut Ukhuwah Menegakkan Syariah Dalam Bingkai NKRI, Selasa (11/4)./Antara-Umarul Faruq
Habib Rizieq Shihab (tengah) tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, dalam rangka menghadiri pengajian di Masjid Agung Sunan Ampel dengan tema Merajut Ukhuwah Menegakkan Syariah Dalam Bingkai NKRI, Selasa (11/4)./Antara-Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA — Peneliti Lingkaran Survei Indonesia(LSI)  menyatakan ketokohan Habib Rizieq Shihab mengalami tren penurunan dibandingkan dengan hasil survei 2016.

Pada survei yang dilakukan pada Desember 2016 mereka yang menyatakan mendengar imbaun Habib Rizieq sebesar 31.4%. Oktober 2018, mereka yang menyatakan mendengar imbaun Habib Rizieq terkoreksi separuhnya yaitu hanya sebesar 17.0%.

Habib Rizieq juga mengalami tingkat penurunan akseptabilitas dan kemampua pengaruh terhadap pemilih.

“Pada survei LSI Denny JA pada Desember 2016, mereka yang menyatakan suka dengan Habib Rizieq sebesar 67,3%. Saat ini (Oktober 2018), mereka yang menyatakan suka terhadap Habib Rizieq menurun menjadi 52,2%,” ujar Ikrama di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Rabu (14/11/2018).

“Sejak ke Arab Saudi dalam waktu yang lama dan dicitrakan berkasus hukum, pengaruh Habib Rizieq Syihab berkurang signifikan,” tambahnya.

Ikrama menjalaskan, pada saat ini ada lima ulama yang paling didengar imbauannya, Uztaz Abdul Somad berada pada peringkat paling atas dengan persentase 30,2%.

Berturut-turut d ibawah ustad Abdul Somad adalah Ustaz Arifin Ilham sebesar 25,9%, Ustaz Yusuf Mansyur 24,9%, dan Ustaz Aa Gym sebesar 23,5%, serta Habib Rizieq di urutan paling akhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper