Bisnis.com, JAKARTA – Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma’ruf Amin menekankan bahwa mereka mengedepankan kampanye positif dan menghindari kampanye negatif.
Hal itu disampaikan Tim Informasi dan Publikasi TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Dwi Badarmanto, Selasa (16/10/2018).
Dwi menyatakan pihaknya akan tetap melakukan kampanye positif dan inspiratif bagi masyarakat.
“Kami tidak melakukan kampanye negatif, apalagi kampanye hitam,” kata Dwi di Cikini, Jakarta.
Politikus Perindo tersebut menjelaskan kampanye positif yang dimaksud berfokus pada capaian-capaian pemerintahan Jokowi, termasuk program yang akan dilakukan jika terpilih kembali.
Sebelumnya Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengemukakan hal yang sama. Ia sempat menyentil aksi partai lain yang membolehkan penggunaan kampanye negatif dalam gelaran pemilu kali ini.
“Menurut aturan, kampanye negatif itu boleh, tapi tidak boleh sering dipakai atau menjadi andalan,” kata Karding di Jakarta, Senin (15/10/2018).
Pernyataan Karding adalah respons atas perkataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman yang beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa kadernya boleh melakukan kampanye negatif di Pemilu 2019.
“Kalau kita mau mencari data atau fakta negatif [sebagai bahan kampanye] untuk calon ya bisa saja, tapi saya kira yang kita perlukan adalah bagaimana berkampanye secara sehat,” tambah Karding.
Karding juga mengungkapkan bahwa kampanye seharusnya didorong untuk jadi lebih sehat. Kampanye sehat yang dimaksud, lanjut Karding, harus berbicara soal gagasan, program, dan budaya yang positif.
UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum memang tidak secara terperinci melarang kampanye negatif.
Berbeda dengan kampanye hitam, kampanye negatif adalah upaya mengungkapkan fakta yang bertujuan menunjukkan kekurangan seseorang. Lain halnya dengan kampanye hitam yang berdasarkan fitnah.