Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Ford Motor Batalkan Kunjungan ke Konferensi Investor Saudi

EO Ford Motor Co, Bill Ford, membatalkan perjalanan ke sejumlah negara Timur Tengah, termasuk pada konferensi investasi Arab Saudi, ungkap perusahaan pada hari Minggu (14/10/2018).
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – CEO Ford Motor Co, Bill Ford, membatalkan perjalanan ke sejumlah negara Timur Tengah, termasuk pada konferensi investasi Arab Saudi, ungkap perusahaan pada hari Minggu (14/10/2018).

Perusahaan tidak menjelaskan alasan keputusan Ford untuk tidak menghadiri konferensi yang bertajuk Future Investment Initiative di Riyadh tersebut. Perusahaan juga tidak berkomentar apakah kekhawatiran tentang hilangnya wartawan Jamal Khashoggi adalah salah satu faktornya.

Khashoggi, seorang warga AS dan kolumnis Washington Post yang kritis terhadap kebijakan Riyadh, menghilang pada 2 Oktober setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul. Turki yakin dia dibunuh dan tubuhnya disingkirkan, namun Arab Saudi membantah hal itu.

Dilansir Reuters, KTT investasi di Riyadh akhir bulan ini biasanya menarik para eksekutif dari beberapa perusahaan dan organisasi media terbesar di dunia, namun dengan cepat menjadi kendaraan bagi perusahaan-perusahaan untuk mengungkapkan keprihatinan mereka atas hilangnya Khashoggi.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah mengancam “hukuman berat" jika ternyata Khashoggi tewas di konsulat, meskipun dia mengatakan Washington akan "menghukum" dirinya sendiri jika menghentikan penjualan senjata ke Saudi.

Organisasi berita utama seperti CNN, Financial Times, New York Times, CNBC dan Bloomberg telah menarik diri dari konferensi. Sementara Fox Business Network, Ione Western masih berencana mengikuti konferensi. Mereka mengatakan pada Reuters bahwa pihaknya sedang meninjau kembali keputusan itu.

CEO Uber Technologies Inc Dara Khosrowshahi, CEO Viacom Bob Bakish dan miliarder Steve Case, salah satu pendiri AOL, mengatakan mereka membatalkan kunjungan ke KTT tersebut.

Ketiadaan eksekutif media dan teknologi kemungkinan akan membayangi acara yang berlangsung tiga hari tersebut, yang juga dijuluki "Davos di Gurun." Ini telah menjadi pertunjukan terbesar bagi investor untuk mempromosikan visi reformasi Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman.

"Meskipun mengecewakan bahwa beberapa pembicara dan mitra telah menarik diri, kami berharap dapat menyambut ribuan pembicara, moderator dan tamu dari seluruh dunia ke Riyadh," ungkap perwakilan Future Investment Initiative pekan lalu, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper