Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Palu Picu Erupsi Gunung Soputan?

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani, menduga gempa Palu M7,4 pada Jumat (28/9/2018), telah memicu erupsi Gunung Soputan yang terjadi hari ini, Rabu (3/10/2018).
Gunung Soputan erupsi/Dok.Magma Indonesia
Gunung Soputan erupsi/Dok.Magma Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani, menduga gempa Palu M7,4 pada Jumat (28/9/2018), telah memicu erupsi Gunung Soputan yang terjadi hari ini, Rabu (3/10/2018).

“Bisa saja karena gempa ini memicu erupsi, tapi korelasi langsung belum terlalu kelihatan, karena sebelumnya sudah ada peningkatan aktivitas Gunung Soputan,” kata dia, Rabu (3/10/2018).

Kasbani mengatakan, peningkatan intensitas aktivitas kegempaan Gunung Soputan sudah terlihat sejak Agustus 2018. Lonjakan aktivitas gunung api itu terjadi mulai 1 Oktober 2018 beberapa hari setelah gempa Palu M7,4.

“Bisa saja gempa ini mempercepat (erupsi),” ujarnya.

Kasbani mengatakan Gunung Soputan yang berada di wilayah Kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, relatif paling dekat dengan pusat gempa Palu M7,4. Goncangan gempa tersebut yang diduga memicu peningkatan aktivitas gunung Soputan.

“Bisa saja. Walaupun lokasi gunung ini agak di timur. Sesar Palu-Koro di tengah. Bisa saja terkait, tapi tidak langsung.”

Menurut Kasbani, Gunung Soputan menjadi gunung api yang relatif paling dekat dengan pusat gempa Palu M7,4. Gunung selanjutnya adalah Gunung Colo di timur Gorontalo.

 “Jarak Gunung Soputan (ke pusat gempa) kira-kira 100 kilometeran,” kata dia.

PVMBG mencatat aktivitas kegempaan Gunung Soputan mulai meningkat sejak Agustus 2018. Peningkatan yang mencolok terjadi pada intensitas gempa guguran dan gempa hembusan.

Sepanjang Agustus 2018 misalnya terjadi 231 gempa guguran dan 79 kali gempa hembusan. Jumlahnya melonjak September 2018. Periode 1-15 September terjadi 397 gempa guguran dan 87 kali gempa hembusan, periode 16-30 September 2018 tercatat 579 gempa guguran dan 287 kali gempa hembusan.

Memasuki Oktober meningkat tajam. Pada 1 Oktober 2018 dalam seharinya terekam 80 kali gempa guguran dan 62 kali gempa hembusan, lalu pada 2 Oktober 2018 terekam 193 kali gempa gguran dan 851 kali gempa hembusan.

Pada 3 Oktober 2018 pukul 01.00 WITA PVMBG menaikkan status aktivitas Gunung Soputan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Pada hari yang sama pukul 08.47 WITA Gunung Soputan meletus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper