Bisnis.com, JAKARTA – Ribuan orang berkumpul di ibu kota Armenia, Yerevan, pada Selasa (2/10/2018) untuk menandatangani buku belasungkawa dan memberi penghormatan terakhir kepada Charles Aznavour, penyanyi Armenia-Prancis, yang meninggal pada Senin (1/10/2018).
Aznavour meninggal pada usia 94 tahun di salah satu rumahnya, di Mouries, desa sebelah utara kota pelabuhan Prancis, Marseille.
Orang tuanya berasal dari Armenia dan menetap di Prancis. Sebagai salah satu orang Armenia paling terkenal di dunia, Aznavour dianggap sebagai pahlawan nasional di negara ini.
“Ini sangat menyakitkan. Tetapi itu juga merupakan kebanggaan besar (bagi kami) bahwa orang seperti itu mampu membuat dunia tercengang dengan bakat, keterampilan, dan musiknya selama seabad,” ujar juru bicara parlemen Armenia Ara Babloyan.
Aznavour menulis lagu pada 1975 untuk mengenang pembunuhan massal orang-orang Armenia oleh Turki Utsmaniyah pada 1915 dan dianggap sebagai genosida.
Dia juga pernah menyumbangkan keuntungan dari lagunya yang lain yakni "Pour toi Armenie" untuk pembangunan infrastruktur negara itu setelah dilanda gempa pada 1988 di Spitak.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menulis di halaman Facebooknya pada Selasa (2/10/2018) akan mengumumkan hari berkabung pada saat pemakaman Aznavour.
Dia juga menambahkan bahwa kematian Aznavour adalah sebuah kerugian besar pada manusia.