Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG – Universitas Lampung mengembangkan Teaching Factory di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebagai suatu sistem pembelajaran tempat prakik mahasiswa sehingga setelah lulus siap menjadi pengusaha.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila Prof. Satria Bangsawan menyatakan sejak bertranformasi dari Fakultas Ekonomi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila, kampus ini ingin menghasilkan alumni tidak hanya bisa mencari pekerjaan namun mampu membuka lapangan pekerjaan, sehingga ketika memperebutkan pekerjaan harus bisa bersaing secara internasional dengan universitas-universitas luar negeri.
"Ketika membuka lapangan pekerjaan harapannya produk-produk Indonesia mampu diekspor ke berbagai negara, sehingga produk-produk asing mampu ditangkis oleh produk-produk Indonesia yang pada akhirnya mampu meningkatkan prekonomian Indonesia," ujarnya di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pada Minggu (30/9/2018).
Dia menyatakan pada Dies Natalis Universitas Lampung ke-53, September 2018 ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis memberikan kado terbaik bagi Kampus Hijau ini.
Salah satunya FEB Unila dinobatkan sebagai fakultas terbaik dengan kualitas pembelajaran bermutu di Universitas Lampung. Menurutnya, hal ini tentu berkat kerja sama para dosen, pegawai, mahasiswa, bahkan alumni.
Satria menegaskan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di era industri 4.0, FEB Unila terus berupaya menyesuaikan diri menghadapi era ini.
Teaching Factory merupakan suatu sistem pembelajaran tempat praktik mahasiswa, sehingga begitu menjadi alumni, mahasiswa tersebut bisa menjadi pengusaha.
Mahasiswa akan dibina dan diarahkan oleh dosen-dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan dan didukung oleh dosen-dosen lain.
Rektor Unila Prof. Hasriadi Mat Akin telah meresmikan Teaching Factory di FEB itu, yang meliputi gedung Business Learning Centre (BLC) dan Entrepreneur Development Center (EDC) 2018 pada Rabu (26/9).
Pencapaian lain, FEB Unila satu-satunya fakultas di luar Jawa yang sudah terakreditasi internasional 2016 lalu. Kabar menggembirakan lainnya, hampir semua program studi D3 dan S1 akan ikut program akreditasi internasional.