Bisnis.com, JAKARTA - BMKG membenarkan adanya tsunami di perairan Talise, Donggala setelah terjadi gempa berkekuatan 7,4 SR dan menelan Korban jiwa.
Kepala BMKG Palu, Dwikorita Karnawati mengungkapkan BMKG menyampaikan terkait gempa tektonik di Donggala jarak 26 km utara, kekuatan 7,7 SR Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Pusat gempa di Donggala dengan kedalaman 20 km.
"Rekaman sensor gempa yang terkumpul diperbarui menjadi 7,4 SR kedalaman 11 km. Pengukuran tsunami timbul dengan level siaga ketinggian lebih dari 3 meter maksimal. Saat itu ada peringatan dini sekitar 5 menit Setelah gempa," jelasnya dalam konferensi pers disiarkan TVOne, Jumat Malam ini.
BMKG memantau naiknya permukaan air laut dan mengumpulkan saksi dari lokasi. Ada kenaikan muka air laut setinggi 6 cm, lalu terpantau ketinggian muka mencapai 1,5 meter di Pantai Palu.
"Hasil pantauan, terlihat setelah tsunami datang air semakin surut, maka peringatan dini diakhiri pada pukul 17.36 WIB. Memang benar terjadi Tsunami 1,5 meter. Namun singkat."
Sejak gempa pertama pada pukul 14.00 WIB terjadi 22 gempa susulan berskala 6.3 terbesar dan 2.9 terkecil. Dampak gempa dirasakan di Toli-toli dan terjadi getaran pada bangunan.
Selain itui gemla dirasakan Donggala, Gorontal, Poso, Palu, Kendari, Hingga Kaltim dan Kaltara.
"Hingga saat ini ada kerusakan, tercatat 1 orang meninggal di Donggala, puluhan luka-luka dan rumah rusak."