Bisnis.com, JEDDAH — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan pihak Syarikah telah mendistribusikan sebanyak 147.748 kartu Nusuk kepada jemaah calon haji Indonesia yang telah tiba di Tanah Suci. Konsulat Jenderal RI di Jeddah mendapatkan data distribusi kartu Nusuk tersebut dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Kartu Nusuk adalah identitas digital yang harus digunakan oleh seluruh jemaah haji selama berada di Arab Saudi. Kartu ini menjadi semacam paspor perhajian yang digunakan untuk mengakses lokasi dan layanan perhajian, termasuk di Masjidil Haram serta Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Saya baru saja menerima data dari Kementerian Haji Arab Saudi, saat ini sudah ada 147.748 kartu Nusuk yang telah terdistribusikan ke jemaah haji Indonesia," terang Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam di Jeddah, Sabtu (24/5/2025) malam.
Kartu Nusuk diterbitkan oleh syarikah penyedia layanan jemaah haji. Tahun ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menjalin kerja sama dengan 8 syarikah, antara lain, Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah atau Sana Mashariq, Rifad, Mashariq Mutamayyizah atau Rakeen Mashariq, Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.
"Kalau dirata-rata untuk setiap Syarikah, lebih 92% jemaah yang saat ini di Tanah Suci, sudah menerima kartu Nusuk," sebut Nasrullah.
Sementara itu, menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama hingga Minggu (25/5/2025) pukul 07:20 Waktu Arab Saudi (WAS) sebanyak 164.806 jemaah calon haji Indonesia telah tiba di Tanah Suci.
Baca Juga
Jumlah itu mencakup 81,06% dari rencana kedatangan jemaah haji reguler sebanyak 203.320. Adapun, dari jumlah tersebut, 150.388 di antaranya telah tiba di Makkah, dan 1.537 lainnya sedang dalam perjalanan.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan jemaah calon haji Indonesia yang belum menerima kartu Nusuk dalam bentuk fisik, bisa memanfaatkan versi digital yang bisa diunduh secara mandiri.
Aplikasi Nusuk merupakan platform digital resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi yang digunakan bagi jemaah haji dan umrah dalam mengelola perjalanan ibadah, termasuk pendaftaran untuk memasuki Raudhah.
Adapun, kartu Nusuk versi digital dapat diunduh melalui aplikasi terpisah bernama Tawakkalna, juga dikembangkan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Aplikasi ini digunakan untuk berbagai keperlun termasuk identitas digital, mengurus dokumen resmi dan menyediakan akses ke berbagai layanan pemerintah.
"Kami juga mensosialisasikan Nusuk dalam bentuk digital yang bisa diproses di Tawakkalna dan itu bisa dilakukan oleh jemaah yang sudah mendarat. Jadi, kalau masih di Tanah Air belum lengkap [kartu Nusuknya], tapi kalau sudah mendarat atau sudah di Makkah sudah bisa," kata Hilman.