Bisnis.com, JAKARTA – Calon wakil presiden Sandiaga Uno terkejut mengetahui BPJS menunggak sekitar Rp107 miliar ke rumah sakit Muhammadiyah Surabaya.
Hal itu diketahui saat Sandi mengunjungi pengurus Muhammadiyah di kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Surabaya.
"Kalau begini terus saya ganti namanya jadi Bank Muhammadiyah karena turut meminjamkan dana untuk pemerintah dan membantu dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung," kata Sandi melalui keterangan pers, Kamis (27/9/2018).
Sandi menjelaskan bahwa aspirasi dan fakta tersebut akan dicatatnya dengan baik.
"Tapi saya mendapat pesan dan mandat dari Pak Prabowo agar kita jangan saling menyalahkan, jangan saling menjatuhkan. Kita harus berpikir bersama untuk memperbaiki masa depan. Kita saling membantu untuk bangsa yang adil dan makmur," ucapnya.
Saat pertemuan tersebut calon wakil presiden yang diusung koalisi partai Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN Sandiaga Uno ini menyisipkan gerakan entrepreneurship sebagai motor utama dalam menggerakkan UMKM dan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.
Gerakan berbasis kewirausahaan ini diharapkan mampu menekan dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok yang sedang dikeluhkan masyarakat selama dia berkampanye mengelilingi daerah-daerah di Indonesia.
Selain itu Sandi menyampaikan soal politik kekinian yang diterapkan selama masa kampanye Pilpres 2019.
"Sekarang kita harus menggunakan politik zaman now, politik teletubbies. Politik untuk saling merangkul, saling berpelukan. Kampanye yang sejuk dan mempersatukan," tuturnya.