Bisnis.com, JAKARTA - Yenny Wahid, lengkapnya, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, adalah ibu dari dua orang anak. Pertama, Malica Aurora Madhura dan kedua Amira. Putri Presiden Indonesia (1999-2001) Abdurrahman Wahid, selain isteri dari Dhorir Farisi sejak menikah pada 15 Oktober 2009, kini bakal jadi rebutan dua pria dewasa?
Wanita kelahiran Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974, kini dalam pusaran arus politik nasional. Sosok wanita jebolan SMA Negeri 28 pada 1992 itu, yang diyakini mampu mengangkat elektabilitas para calon presiden, menjadi incaran dua kubu yang bakal bertarung di Pemilihan Presiden 2019.
Wanita, yang diakui banyak pihak memiliki pola pikir yang tidak jauh dengan ayahnya -- Abdurrahman Wahid -- yang lebih mengedepankan Islam yang moderat, menghargai pluralisme dan pembawa damai, telah membuat hati para pemburu kursi RI-1 itu, kepincut.
Kini, mantan koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne) antara 1997 dan 1999 dan pernah bertugas sebagai reporter di Timor-Timur dan Aceh, diperebutkan oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Jokowi - Ma'ruf Amin. Mereka, secara diam-diam maupun terang-terangan, tengah berupaya untuk merebut hari Yenny.
Koalisi partai politik pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, misalnya, sudah mendeklarasikan diri akan merayu Zannubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid untuk gabung dalam Tim Pemenangan.
Baca Juga
Foto:Bisnis-Amanda Kusumawardhani/Wikiparlemen/Antara
Bakal calon presiden Prabowo Subianto, yang setelah meninggalkan karier militernya memilih untuk mengikuti karier adiknya, Hashim Djojohadikusumo, dan menjadi pengusaha dengan membeli Kiani Kertas, perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur, sudah menyiapkan rencana untuk menemui ibunya sekaligus istri mendiang Presiden Keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah Wahid. Salah satu agendanya, membujuk jelas, agar Zannubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid masuk dalam tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.
"Ya. Prabowo mau berjumpa ibu Shinta Nuriyah Wahid pada Kamis [besok]," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (11/9) malam. Prabowo kabarnya sudah pernah bertemu Yenny, tetapi pertemuan akan dilakukan kembali di kediaman Shinta Nuriyah Wahid, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).
Koalisi Prabowo-Sandiaga akan merayu Yenny Wahid masuk dalam tim pemenangan dan berharap Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu mau bergabung. "Prabowo dan Yenny memiliki kedekatan. Suami Yenny adalah Ketua DPP Partai Gerindra, sehingga diyakini komunikasi keduanya berjalan baik," ujar Ahmad Muzani.
Kedekatan Ideologis
Juru bicara Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Ace Hasan Syadzily langsung angkat bicara. Dia mengklaim, Yenny Wahid dan kelompok GusDurian lebih memiliki kedekatan ideologis dengan koalisi yang dipimpin Erick Thohir tersebut.
"Rasa-rasanya, Mbak Yenny dan GusDurian lebih memiliki kedekatan ideologis dengan kami," kata Ace di Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Kedekatan ideologis itu terlihat dari sikap KIK yang selalu menghindari menggunakan isu Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan (SARA), melawan kelompok intoleran dan lain-lain. "Komitmen itu yang selalu dipertunjukkan Joko Widodo," ujarnya.
Yenny, di mata Ace, memiliki pertimbangan obyektif untuk menentukan pilihan dukungannya, yang dapat dilihat dari perspektif politik, sosial, ekonomi dan kedekatan kultural.
"[Namun] Semua kembali ke Yenny… apakah beliau bersedia atau tidak bergabung? Yenny dan Gus Durian akan obyektif dalam menentukan pilihan politiknya," ujarnya. Ace meyakini Yenny dan kelompok Gus Durian sangat rasional dalam memberikan dukungan politiknya di Pilpres 2019.
Jokowi, yang setelah lulus pada 1985, bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, tetapi kemudian pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan dan berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati lalu buka usaha sendiri CV Rakabu, telah menemui istri mendiang Presiden Keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah Wahid di kediamnnya.