Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggulirkan tiga kebijakan besar dalam rangka mempersiapkan generasi emas penerus bangsa di era global.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Supriano mengatakan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) memegang peranan penting dalam persiapan generasi muda yang mampu menghadapi berbagai tantangan zaman.
Melalui Pemilihan GTK Beprestasi dan Berdedikasi Tahun 2018, Kemendikbud mendorong semakin banyak guru yang mampu mempersiapkan peserta didik menjadi generasi emas Indonesia.
"Pendidik dan tenaga kependidikan adalah agen perubahan di daerah. GTK berprestasi dan berdedikasi inilah yang akan menjadi role model di daerahnya masing-masing," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (13/8/2018).
Untuk itu, Kemendikbud menetapkan tiga kebijakan khusus. Pertama, gerakan literasi nasional, di mana bukan hanya terkait baca tulis, tetapi juga terkait informasi literasi teknologi terutama digital.
"Negara yang mampu bersaing adalah yang mampu menguasai teknologi, informasi, sumber daya, dan bisnis," ujar Supriano.
Kedua, pembelajaran abad 21 yang salah satunya diupayakan melalui Kurikulum 2013. Terdapat empat kompetensi dasar yang wajib dimiliki setiap peserta didik, yakni kompetensi untuk berpikir kritis.
Kemudian, kemampuan berkomunikasi, baik melalui media maupun secara interaksi langsung. Setelah itu, kemampuan berkolaborasi dan kerja sama serta kreativitas untuk menghasilkan inovasi.
Selain kompetensi, menurutnya, pemerintah juga memandang perlunya penguatan karakter peserta didik.
"Ketiga, yang paling penting adalah karakter. Banyak orang cerdas, tetapi gagal karena tidak memiliki karakter yang baik. Dalam panduan kita jelas, nasionalis, religius, mandiri, gotong royong, dan kejujuran [integritas]," tutur Supriano.