Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK Perkirakan Pilpres 2019 Berjalan Lebih Soft

Wakil Presiden Jusuf Kalla memperkirakan pemilu presiden 2019 akan berjalan lebih soft atau terhindar dari gontok-gontokan
Wakil Presiden Jusuf Kalla/JIBI-Rachman
Wakil Presiden Jusuf Kalla/JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla memperkirakan pemilu presiden 2019 akan berjalan lebih ‘soft’, atau terhindar dari gontok-gontokan.

Hal itu bukan tanpa alasan, menurutnya karena pemilu presiden 2019 melibatkan langsung ulama dan pengusaha.

Dia pun berpendapat pemilu presiden tahun depan akan menyajikan ‘pertarungan’ ide dalam membawa Indonesia ke arah lebih baik.

“Saya yakin ini pemilu akan soft. Ada ulama di situ, ada pengusaha, biasanya pengusaha dan ulama itu tidak akan main keras, gitu kan. Jadi saya yakin baik untuk bangsa kita, pemilu ini, lebih soft, lebih kepada ide-ide, seperti itu,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden RI, Jumat (10/8).

Jusuf Kalla atau JK pun menyebut, dirinya sudah memperkirakan nama pasangan calon presiden dan wakilnya yang akan mengikuti kontestasi pemilu 2019 akan diumumkan menjelang pendaftaran berakhir di KPU.

Di sisi lain dia mengaku tidak mengetahui pertimbangan dipilihnya Maruf Amin sebagai pasangan Joko Widodo ataupun Sandiaga Uno sebagai pasangan Prabowo Subianto. Padahal seperti diketahui, suara JK sangat didengar oleh kubu politik Joko Widodo.

Selain itu, JK pun disebut dekat dengan Sandiaga Uno. JK mengatakan dalam pemilihan keduanya sebagai calon wakil presiden, dirinya berada di luar lingkaran politik tersebut.

Kendati demikian JK mengomentari pemilihan Maruf sebagai pendamping Joko Widodo yang menyisihkan kandidat yang sebelumnya sudah santer diberitakan, Mahfud MD.

Menurutnya, dalam pencalonan itu tidak tergantung satu orang. Artinya calon petahana Joko Widodo tidak sendirian dalam pengambilan keputusan, namun melibatkan setidaknya enam atau sembilan pimpinan partai.

Nah pada saat terakhir tentu susah dicapai konsensus di antara semuanya, maka berubahlah tiba-tiba pilihan itu. Itu saya kira yang terjadi. Jadi susah dicapai konsensus antara semua partai, akhirnya jalan tengah,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper