Bisnis.com, JAKARTA - "Jadi selain taktik dan strategi, ya kita perlu logistik dan logistik ini kita juga berharap nanti juga ada dana gotong royong dari setiap partai politik, kandidat dan Prabowo sendiri," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, di Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Dia mengatakan dari dua kandidat calon wakil presiden yaitu Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum dibicarakan terkait logistik pemilu, tetapi kedepannya akan dibicarakan.
"Belum dibicarakan soal logistik. Kita kan harus membicarakan itu sebagai bekal untuk menghadapi Pilpres. Sebab kita perlu mencetak kaos, saksi-saksi dan sebagainya," kata Fadli di kediaman Prabowo Subianto.
Hal itu terkait tudingan politisi Partai Demokrat Andi Arief yang menyebutkan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno memberikan mahar politik kepada PKS dan PAN masing-masing sebesar Rp500 miliar.
Fadli kembali membenarkan partainya masih membahas logistik untuk pemenangan Pemilu Presiden 2019, tetapi bukan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan sosok calon wakil presiden.
"Tentu bantuan logistik dibahas karena nanti butuh atribut, konsumsi dan biaya kampanye. Masa sebuah pemenangan Pilpres tidak membicarakan itu, namun belum mengerucut kebutuhan-kebutuhan," ujarnya.
Fadli menilai tuduhan itu tidak benar, tetapi dirinya menekan dukungan logistik itu wajar dalam hadapi Pilpres karena tiap parpol punya mesin politik yang harus digerakan sehingga bukan terkait pribadi.
Namun, Fadli menegaskan bantuan logistik itu bukan menjadi variabel yang menentukan dalam koalisi karena koalisi dibangun dari komitmen dan keinginan bersama untuk melakukan perubahan kedepan.
Dia juga kembali menekankan bantuan logistik bukan jadi pertimbangan utama memilih cawapres, namun dalam sebuah "peperangan" seperti Pilpres, kebutuhan logistik pemenangan tidak bisa dielakan.
"Jadi selain taktik dan strategi, ya kita perlu logistik dan logistik ini kita juga berharap nanti juga ada dana gotong royong dari setiap partai politik, kandidat dan Prabowo sendiri," ujarnya, berharap.