Bisnis.com, LOMBOK BARAT - Seorang bayi di Dusun Senggigi, Desa Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat(NTB), dilaporkan meninggal dunia terkena runtuhan bangunan rumah saat gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter(SR) terjadi pada Minggu (5/8/2018) malam, pukul 19.46 Wita, sementara itu dua orang bayi lahir secara normal di Rumah Sakit Umum Provinsi(RSUP) Nusa Tenggara Barat(NTB).
"Dari laporan anggota kami di lapangan, ada anak bayi yang meninggal di Dusun Senggigi akibat terkena reruntuhan bangunan," kata Kapolsek Senggigi, AKP Arjuna di Senggigi, Minggu (5/8/2018).
Terkait dengan identitas dari anak bayi tersebut, lanjutnya, masih melakukan pendataaan di lapangan. Begitu juga dengan evakuasi jenazahnya, anggota di lapangan belum mendapatkan informasi jelas.
"Untuk sekarang kita belum bisa mendapatkan informasi lengkapnya. Mungkin besok(Senin) pagi baru bisa, karena menurut informasinya, warga sampai saat ini masih mengungsi ke atas bukit," ujarnya.
Dua Lahir
Sementara itu, dua orang bayi lahir secara normal di Rumah Sakit Umum Provinsi(RSUP) Nusa Tenggara Barat(NTB) pada saat gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter(SR) mengguncang pulau Lombok dan Sumbawa, Minggu (5/8) pukul 19.46 Wita.
"Alhamdulillah bayi saya lahir dengan selamat dan sehat," kata Aryana, ibu dari salah satu bayi yang ditemui di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUP NTB, Senin dini hari.
Satu orang bayi lainnya berada dalam pangkuan ibunya. Ibu dan bayi yang berada di sebelah Aryana, tersebut sedang sibuk bersama keluarganya sehingga tidak bisa diganggu wartawan.
Aryana mengaku sempat akan dibawa dari tempat tinggalnya ke Rumah Sakit Awet Muda di kecamatan Narmada, kabupaten Lombok Barat. Namun kondisi bangunan sudah hancur karena gempa.
"Akhirnya saya dirujuk ke RSUP NTB. Saat tiba di rumah sakit situasi masih panik. Pasien banyak dirawat diparkiran. Termasuk ibu yang sudah melahirkan disamping saya. Alhamdulilah kami berdua melahirkan dengan selamat," ujar perempuan asal Desa Gerimak Indah, Lombok Barat ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat telah menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa bumi 7,0 SR di Lombok Utara, NTB, telah berakhir.
Namun masih banyak warga yang bertahan diluar. Tidak hanya di lapangan terbuka dan areal perbukitan, banyak juga warga yang masih terlihat mengamankan dirinya di pinggiran ruas jalan.
Untuk wilayah Kabupaten Lombok Barat, sepanjang jalan raya dari Kecamatan Meninting, Batu Layar, sampai ke arah Senggigi, gelap gulita. Begitu juga dengan sejumlah tempat penginapan dan hiburan malam terlihat tutup.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami pascagempa bumi 7,0 SR yang mengguncang NTB pada Minggu, pukul 19.46 Wita.
Hingga berita ini dibuat, getaran gempa bumi masih terasa. Namun kekuatannya tidak seperti yang terjadi pada pukhl 19.45 Wita.