Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional mendesak Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian untuk segera melakukan evaluasi terhadap Operasi Tinombala sebelum kembali memperpanjang masa operasi yang akan habis pada pekan depan.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengatakan Polri harus segera melakukan analisa mendalam dan evaluasi Operasi Tinombala itu sebelum diperpanjang kembali selama 3 bulan ke depan.
Menurut Poengky, Operasi Tinombala dibentuk untuk menangkap para teroris tersisa dari kelompok Santoso yang masih diburu di Poso, Sulawesi Tengah. Namun, sampai kini sisa kelompok teroris Santoso cs masih ada kendati jumlahnya berkurang.
"Jadi harus ada analisa dan evaluasi dulu sebelum diperpanjang masa operasinya," tuturnya, Rabu (4/7/2018).
Dia menilai Operasi Tinombala harus diperpanjang kembali agar kelompok teroris Santoso yang tersisa bisa dilumpuhkan beserta jaringannya di wilayah Poso. Menurutnya, Operasi Tinombala cukup efektif mempersempit ruang gerak kelompok teroris Santoso.
Beberapa nama teroris kelompok Santoso yang tersisa adalah Ali Muhammad alias Ali Kolera alias Ali Ambon, Muhammad Faisal alias Namnung lias Kobam, Qatar alias Farel, Nae alias Galuh, Basir alias Romli, Abu Alim dan Kholid.
"Operasi Tinombala ini efektif sekali dan terbukti kini kelompok teroris yang dipimpin Santoso makin sedkit kan. Jadi, selain operasi keamanan yang bersifat penegakan hukum, dibutuhkan juga aksi deradikalisasi dan pencegahan paham radikal agar tidak meluas," katanya.