Bisnis.com, TOKYO - Kaisar Jepang Akihito membatalkan tugas umumnya setelah mengalami pusing dan mual akibat anemia otak, yang disebabkan oleh aliran darah ke otak tidak mencukupi, kata pejabat istana, Senin (2/7/2018).
Akihito, 84, yang menghabiskan hampir tiga dasawarsa di tahta untuk menyembuhkan luka perang, akan mundur pada 30 April tahun depan dalam turun tahta pertama oleh kaisar Jepang selama hampir dua abad.
Badan Rumah Tangga Kekaisaran, yang mengelola urusan keluarga kekaisaran, mengatakan bahwa kaisar didiagnosis dengan anemia otak setelah mengeluh mual dan pusing.
Kaisar akan dipantau saat beristirahat di Istana Kerajaan di Tokyo, kata lembaga itu.
Kantor berita Kyodo mengatakan, istri Akihito, Permaisuri Michiko, akan tetap bertemu Putri Ayako, putri dari mendiang sepupu Akihito, Pangeran Takamado, yang akan mengunjungi pasangan kekaisaran itu pada Senin (2/7/2018) setelah pengumuman pertunangannya dengan warga biasa berusia 32 tahun.
Akihito, yang telah menjalani operasi jantung dan perawatan untuk kanker prostat, mengatakan pada 2016 bahwa ia takut usia mungkin mempersulitnya memenuhi tugasnya.
Setelah dianggap sebagai keturunan langsung dewa, kaisar Jepang kini didefinisikan oleh konstitusi sebagai "lambang negara dan kesatuan rakyat", tetapi tidak memiliki kekuatan politik.
Akihito dan Michiko menghabiskan banyak waktu dengan mencoba menangani peninggalan Perang Dunia Kedua, yang diperjuangkan atas nama ayahnya, Hirohito, dan menghibur korban bencana atau kesengsaraan lain. Dia dihormati oleh rata-rata orang Jepang.
Ahli warisnya adalah Putra Mahkota Naruhito, yang berusia 58 tahun.