Bisnis.com, JAKARTA--Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan untuk mengamankan suara pemilih dia menaruh dua saksi dan ada saksi khusus dari partai pengusung dan pendukungnya yang diturunkan langsung.
"Partai sudah menyiapkan dua orang ya [saksi], bahkan partai pendukung mereka ingin berpartisipasi sehingga mereka buat dukungan [menaruh] saksi yang di luar pagar begitu," ungkap Ganjar, begitu dia dipanggil, saat dihubungi oleh Bisnis, Selasa malam (26/6/2018).
Saksi yang ditaruh diluar pagar dimaksudkan ganjar untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan-kecurangan dalam Pilkada. Terlebih saksi-saksi ini dikatakan Ganjar sudah mendapatkan pelatihan yang mumpuni dari para partai yang menanungi mereka.
"Mereka sudah mendapatkan pelatihan, di samping dari PDI-P, ada [saksi] dari NasDem, ada dari Golkar, Demokrat dan PPP," tambahnya.
Selain itu para saksi yang ditugaskan dikatakan Ganjar mereka akan tetap berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing mulai dari waktu pemilihan suara, perhitungan suara, jadi setiap tahapan perhitungan [suara] itu akan selalu ada yang memantau. Selain itu, tim teknologi informasi dari PDI-P juga ikut berkontribusi untuk mengamankan suara pemilih.
"PDI-P punya sistem [teknologi informasi] yang sangat nasional terkonsentrasi di DPP PDI-P, dan sangat canggih itu, jadi harapan kita itu bisa mendeteksi [hasil suara pemilih secara murni], jadi ada yang secara fisik ada di dalam TPS, ada yang diluar TPS gitu, kita kawal," tukasnya.
Pada Pilkada 2018, Ganjar berpasangan dengan Taj Yasin (Calon Gubernur) Provinsi Jawa Tengah. Kedua pasangan ini diusung oleh PDI-P, PPP, Golkar, Partai NasDem dan Partai Demokrat. Saat ini Ganjar masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah periode pemilihan 2013-2018 yang akan berakhir masa jabatannya pada Agustus 2018.