Bisnis.com, JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap 13 orang terduga teroris yang berencana melakukan aksi amaliyah pada saat penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Serentak di seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan teroris selama ini menganggap pesta demokrasi sebagai sistem syirik, terutama Pilkada Serentak yang akan digelar besok. Sehingga menurutnya, para pelaku teror itu berencana mengganggu jalannya Pilkada Serentak dengan melakukan aksi amaliyah di daerah tertentu.
"Bagi kelompok teroris, demokrasi ini dianggap tidak sesuai dengan sistem mereka dan mereka menilai sistem demokrasi ini adalah sistem yang syirik," tuturnya, Senin (25/6/2018).
Menurut Wiranto, Densus 88 telah mendeteksi kelompok teroris yang berencana melakukan aksi amaliyah dan meringkus 13 orang terduga teroris yang akan melakukan aksi teror di beberapa TPS yang menjadi target.
"Kita sudah deteksi dan melakukan penangkapan. Setidaknya ada 13 orang yang ditangkap, termasuk di Depok yang ditembak mati," katanya.
Dia mengimbau agar masyarakat tidak takut untuk menggunakan hak suaranya di TPS, karena Kepolisian dan TNI dipastikan akan terus melakukan pengamanan agar penyelenggaraan Pilkada Serentak berjalan dengan aman.
"Kita sudah minta ke masyarakat agar tidak ragu lagi ke TPS dan menggunakan hak suaranya," ujarnya.