Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak mengatakan dirinya tidak dapat disalahkan atas kasus penyalahgunaan dana miliaran dolar AS milik 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Najib juga mengklaim tak tahu menahu tentang aliran dana dari perusahaan milik Pemerintah Malaysia itu ke rekening pribadinya.
Reuters melansir Kamis (21/6/2018), dia berkilah para penasihat dan manajemen 1MDB merahasiakan penyalahgunaan dana tersebut darinya.
Najib mengaku tidak tahu jika dana ratusan juta dolar AS yang keluar masuk dari rekeningnya berasal dari 1MDB. Dia juga beralasan tidak mengetahui kalau dana tersebut digunakan untuk membeli berbagai aset, termasuk yacht bernilai US$265 juta, lukisan, perhiasan bernilai lebih dari US$200 juta, dan properti mewah.
"Saya tidak tahu ada pembelian berbagai aset ini. Itu dilakukan tanpa sepengetahuan saya. Saya tidak akan pernah mengizinkan dana 1MDB digunakan untuk barang-barang ini. Saya sudah ada di pemerintahan sejak lama, saya tahu apa yang benar dan apa yang salah," paparnya dalam wawancara dengan Reuters.
Najib menyalahkan manajemen 1MDB dan menyatakan mestinya direksi perusahaan memberitahunya jika ada sesuatu yang salah.
Terkait penyitaan 284 boks berisi tas tangan mewah dan lusinan tas berisi uang tunai serta perhiasan oleh polisi, dia menerangkan barang-barang itu sebagian besar berupa hadiah pernikahan yang diberikan kepada istri dan anaknya serta tidak terkait dengan 1MDB.
"Itu adalah hadiah, oleh putri saya sebagian diberi label yang berisi siapa pemberinya dan kapan diberikan," ungkap Najib.
Daniyar Nazarbayez, menantunya yang juga keponakan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev, disebut memberikan banyak hadiah tas kepada Rosmah, istri Najib.
Menurut Najib, menantunya itu memiliki hubungan sendiri dengan merek-merek mewah seperti Birkin dan bisa mendapatkan 5-6 tas dalam sekali waktu.
Adapun dana sebesar 114 juta ringgit yang ditemukan di rumah keluarganya di Kuala Lumpur, Malaysia disebut sebagai dana partai UMNO.
Najib mengklaim tak tahu menahu adanya transaksi di rekening pribadinya karena rekening tersebut dikelola oleh Nik Faisal Ariff Kamil, Direktur SRC International. Perusahaan ini adalah anak usaha 1MDB.
Hingga saat ini, keberadaan Nik Faisal masih belum diketahui. Komisi anti korupsi Malaysia pun telah mengeluarkan surat perintah penahanan untuknya.
Pada Selasa (19/6), PM Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pihak berwenang sudah memiliki kasus yang hampir sempurna untuk melawan Najib terkait dugaan korupsi dan penyuapan yang terkait dengan 1MDB.