Bisnis.com, JAKARTA - Aparat keamanan khususnya Densus 88 Antiteror dituntut tetap waspada menjelang hari raya Idulfitri 1439 Hijiriah/2018. Meski potensi teror bom diprediksi sangat kecil, kewaspadaan tetap harus dikedepankan.
Menjelang Hari Raya Idulfitri, kelompok teroris dari Jamaah Ansharud Daullah (JAD) diprediksi tidak akan melakukan aksi teror bom.
Mantan teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) Ali Fauzi Manzi mengungkapkan Hari Raya Idulfitri tidak akan dijadikan momentum kelompok teroris manapun untuk melakukan aksi teror bom.
Namun, adik kandung Ali Amrozi bin Nurhasyim pelaku teror bom Bali 2 itu memprediksi serangan balasan dari Kelompok Teroris JAD tetap akan datang, setelah Densus 88 menangkap para jihadis dari JAD.
"Bisa jadi Lebaran dijadikan momentum aksi teror, tapi peluang itu sangat kecil. Sementara kelompok [JAD] ini diam dulu dan mereka pasti menyiapkan serangan balasan, meskipun bukan dalam waktu dekat ini, setelah penangkapan pararel oleh Densus 88," tuturnya, Selasa (12/6/2018).
Dia memprediksi Kelompok Teroris JAD akan menyiapkan sosok baru untuk mengendalikan aksi teror di sejumlah wilayah di Indonesia. Namun, dia tidak mau berspekulasi lebih jauh soal siapa pemimpin JAD berikutnya, setelah terdakwa bom Jl. Thamrin Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman alias Oman Rachman divonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan usai Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga
"Jadi akan muncul sosok baru sebagai pengendali aksi berikutnya. Kita lihat saja perkembangannya ya," kata Ali Fauzi kepada Bisnis.