Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Australia sepakat untuk terus melanjutkan kerja sama yang selama ini sudah terjalin, di antaranya yaitu bersama-sama melawan aksi terorisme dan kerja sama di bidang cyber security.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, hal itu menjadi salah satu bahasan dalam pertemuannya dengan Dubes Australia untuk Indonesia Gary Quinlan hari ini.
“Sebagai Dubes yang baru tentu dia keliling untuk mengenalkan diri termasuk ke Menko Polhukam. Pembicaraan jelas membicarakan banyak hal mengenai kelanjutan dari apa yang telah kita sepakati dengan pihak Austalia,” kata Wiranto dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (4/6/2018).
Wiranto menerangkan keduanya membahas kelanjutan pertemuan tingkat menteri untuk bagaimana bersama-sama melawan terorisme dan juga bagaimana melakukan penyekatan terhadap pembiayaan terorisme.
“Lalu kami juga akan mengadakan satu pertemuan khusus, back to back, bersama-sama sekaligus dengan pihak Australia, New Zealand, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina, melanjutkan pertemuan pasca-Marawi dulu, supaya kita bisa melakukan satu pengamanan bersama kawasan-kawasan kita dari aksi terorisme,” jelasnya.
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas mengenai kerja sama cyber security. Sebagaimana diketahui, Indonesia baru saja membentuk badan siber baru yakni Badan Siber dan Sandi Negara. Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama dengan negara-negara lain agar bisa melakukan akselerasi kemampuan cyber di Indonesia.
Baca Juga
“Kita butuh kerja sama untuk segera bisa melakukan akselerasi kemampuan cyber kita dan juga agar bisa mengimbangi dinamika kemajuan cyber di lingkungan regional maupun global yang sangat cepat sekali,” kata Wiranto.
Hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Koordinasi Politik Luar Negeri Lutfi Rauf, Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Asia, Pasifik dan Afrika, Pribadi Sutiono serta staf dari Kedutaan Besar Australia.