Bisnis.com, PEKANBARU -- Untuk menangkal aksi dan paham terorisme, radikalisme serta intoleransi di kampus, Universitas Riau (Unri) melakukan lima langkah antisipasi.
Rektor Unri Aras Mulyadi mengatakan kemarin pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan jajaran pimpinan Unri, dan perwakilan civitas akademika.
"Hasilnya kami merumuskan langkah antisipasi terorisme, radikalisme, intoleransi dan penggunaan obat-obatan terlarang," katanya Senin (4/6/2018).
Langkah pertama yaitu Unri akan memperketat pengamanan kampus lewat koordinasi antar bagian dan internal kampus sehingga dapat mencegah terjadinya aksi serupa kedepan.
Kedua, dalam jangka panjang pihaknya akan membenahi perangkat aturan kampus, khususnya kegiatan oleh civitas mulai dari mahasiswa, dosen dan pegawai, sehingga bisa menyelamatkan kampus dari paham yang melanggar aturan dan UU yang berlaku di Tanah Air.
Ketiga, perlu dilakukan pembinaan terhadap kegiatan mahasiswa dan civitas akademika agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Keempat, perlu kontrol penggunaan fasilitas kampus agar sesuai aturan dan UU, sehingga tidak disalahgunakan oknum. Bila perlu akan dilakukan pendataan orang luar yang masuk ke dalam kampus, dan pelarangan tidur atau menginap di kampus, kecuali ada kegiatan.
Kelima, Unri berharap ada revitalisasi kurikulum pengajaran di perkuliahan, agar dilakukan internalisasi falsafah Pancasila baik ke dalam kurikulum maupun kegiatan kampus.
"Kami sangat berharap kejadian kemarin adalah yang pertama dan terakhir terjadi di kampus Unri," katanya.