Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut belum akan mengenakan tarif pada produk-produk China untuk saat ini, setelah kedua negara membuat kemajuan terkait isu perdagangan selama dua hari perundingan.
“Kami sedang menunda perang perdagangan. Jadi saat ini, kami sepakat untuk menangguhkan pengenaan tarif, sementara kami mencoba melaksanakan kerangka kerjanya,” ujar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin kepada 'Fox News Sunday', seperti dikutip Bloomberg, Senin (21/5/2018).
Seperti diketahui, Presiden Donald Trump telah mengancam akan mengenakan tarif impor senilai US$150 miliar pada sejumlah produk China, demi menindak negeri Tirai Bambu yang dianggap melanggar kekayaan intelektual Amerika serta melakukan praktik perdagangan yang tidak adil.
Di lain pihak, China berjanji untuk melakukan pembalasan dengan memberlakukan tarif impor untuk produk-produk AS, mulai dari kacang kedelai hingga pesawat terbang.
Pernyataan Mnuchin tersebut akan melegakan para investor, yang telah mengkhawatirkan bahwa kedua negara berkekuatan ekonomi terbesar dunia itu sedang berada di ambang konflik perdagangan habis-habisan.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan bahwa perang perdagangan global akan melemahkan pergerakan global dalam beberapa tahun.
Namun, ketika ditanya tentang apakah Trump telah mencabut ancaman pemberlakuan tarif tersebut, Larry Kudlow, penasihat ekonomi Trump, berkata bahwa tahap itu belum tercapai.
“Tarif adalah bagian dari negosiasi, dan tarif mungkin harus menjadi bagian dari suatu tindakan tegas. Anda tidak dapat melakukan perubahan besar seperti ini tanpa menggunakan semua yang ada dalam opsi,” kata Kudlow kepada CBS, Minggu (20/5/2018) waktu setempat.
Masih juga belum jelas berapa lama gencatan senjata antara keduanya akan berlangsung. Trump seringkali mengubah posisinya terkait isu-isu perdagangan.
Contohnya saja, dia telah sering menyatakan bahwa pembicaraan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara yang baru berjalan dengan baik, namun kemudian kembali mengancam untuk menarik diri dari pakta tersebut.
Komentar Mnuchin tersebut muncul setelah kedua negara pada hari Sabtu (19/5/2018) merilis pernyataan bersama, dimana China mengusulkan untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS secara signifikan.