Kabar24.com, JAKARTA – Euforia Royal Wedding di Inggris antara Pangeran Harry dan Meghan Markle pada Sabtu (19/5/2018) kian menjalar. Upacara pengikatan janji suci yang dinanti-nanti ini akan dirayakan khalayak internasional, khususnya kaum kulit hitam.
Markle, yang beribukan wanita kulit hitam, akan menjadi keluarga kerajaan Inggris pertama yang berdarah campuran Afrika-Amerika. Pastinya ini memberi kebanggaan bagi para wanita berkulit hitam maupun ras campuran (birasial).
“Ini adalah hal yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan akan terjadi,” ujar Ishea Brown, merujuk pada kenyataan bahwa seorang wanita berdarah Afrika-Amerika akan menjadi anggota kerajaan Inggris.
“Saya berharap para wanita, terutama wanita kulit hitam, dapat melihat diri mereka di dalam dirinya (Meghan Markle) dan ibunya, juga menyadari bahwa tidak ada ruang yang tidak diperuntukkan bagi kita,” lanjut Brown.
Markle, tambahnya, mewakili tipe wanita yang hidupnya tidak dibatasi oleh prasangka dan batasan sosial yang semena-mena.
“Bagi saya itu menginspirasi,” ujar Brown.
Di New York City, Claire Osborne, salah satu penggemar film Suits yang dibintangi Markle, ikut terpesona oleh pernikahan itu. Ia mengaku sering menghabiskan waktunya di media sosial untuk mencari tahu tentang upacara itu nanti.
“Banyak teman saya, tidak begitu tertarik dengan keluarga kerajaan [Inggris]. Tetapi sekarang ada dia [Meghan Markle], sebagai orang kulit berwarna, kami sekarang memantaunya,” kata Osborne.
Menurut Sarah Gaither, pakar psikologi dari Duke University, terjadi lonjakan minat dan kegembiraan di antara sejumlah warga kulit hitam Amerika, terutama wanita kulit hitam, yang terinspirasi oleh status baru Meghan Markle.
“Kebanyakan komunitas kulit berwarna benar-benar menginginkan untuk memiliki representasi atau model peran. Itulah yang saya pikir sungguh unik dari Meghan Markle karena dia birasial,” jelas Gaither, seperti dikutip Reuters, Kamis (17/5/2018)
Di sisi lain, Gaither juga menyebutkan adanya beberapa pihak dalam komunitas kulit hitam yang tidak sepenuhnya mengidentifikasi Markle, karena dia tidak benar-benar berkulit hitam.
Kim Love, seorang wanita berkulit hitam yang sering berkomentar tentang masalah mobilitas sosial, mengangkat poin ini dalam sebuah unggahan online.
“Pernikahan Meghan Markle tidak mewakili kemenangan untuk wanita kulit hitam. Selain itu, dia bahkan tidak mengidentifikasi diri sebagai 'wanita kulit hitam’. Jadi hentikan membicarakannya,” cuit Love dalam akun Twitter.