Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apa yang Lebih Berbahaya Daripada Terorisme? Ini Kata Michael Bloomberg

Warga Amerika dinilai menghadapi epidemi ketidakjujuran yang menimbulkan ancaman lebih besar terhadap demokrasi AS daripada terorisme atau komunisme.

Bisnis.com, JAKARTA – Warga Amerika dinilai menghadapi ‘epidemi ketidakjujuran’ yang menimbulkan ancaman lebih besar terhadap demokrasi AS daripada terorisme atau komunisme.

Dalam pidatonya di Rice University, Texas, mantan Wali Kota New York City Michael Bloomberg mengkritik para politisi atas sikap ‘keberpihakan ekstrem’ mereka. Ini disebutnya telah berujung pada terciptanya toleransi atas ketidakjujuran dalam politik.

“Ancaman terbesar bagi demokrasi Amerika bukanlah komunisme, jihadisme, maupun kekuatan eksternal atau kekuatan asing lainnya,” ujar miliarder berusia 76 tahun ini akhir pekan kemarin.

“Ini adalah keinginan kita sendiri untuk mentolerir ketidakjujuran dalam memenuhi kepentingan kelompok serta dalam mengejar kekuasaan,” lanjut Bloomberg, seperti dilansir dari Fox News.

Perkataannya merujuk pada peristiwa yang terjadi sekitar tahun 1990-an. Ketika Partai Demokrat kukuh membela Presiden Bill Clinton atas tuduhan pelanggaran dan ketidakjujuran, kubu Republik bersatu untuk menyerang etika dan moralitas pribadinya.

Sikap seperti itu dilihatnya tidak terjadi di Gedung Putih dewasa ini.

Menurutnya, orang-orang menjadi lebih berkomitmen pada kelompok-kelompok politik mereka dibandingkan dengan kebenaran.

“Saat ini ada lebih banyak toleransi untuk ketidakjujuran dalam politik daripada yang saya lihat dalam hidup saya,” kata Bloomberg. “Satu-satunya hal yang lebih berbahaya daripada politisi yang tidak jujur dan tidak menghormati hukum adalah suara-suara yang membela setiap kebohongan mereka.”

Namun dalam sebuah wawancara sebelum pidatonya itu, Bloomberg menolak berkomentar secara khusus tentang riwayat Presiden Donald Trump yang seringkali bermasalah dengan kebenaran.

“Ini lebih besar daripada seseorang. Lebih besar daripada partai apapun,” tutur Bloomberg dalam wawancara tersebut, seperti dilansir dari Washington Times.

Bloomberg juga mengemukakan hal tentang perubahan iklim sebagai contoh lain dari ‘realitas alternatif’ yang tercipta dari ‘rentetan kebohongan tanpa akhir’ oleh para politisi.

“Ketika pejabat terpilih berbicara seolah-olah mereka berada di atas kebenaran, mereka akan bertindak seolah-olah mereka di atas hukum,” kata Bloomberg kepada para lulusan Rice.

“Dan ketika kita mentolerir ketidakjujuran, kita mendapatkan kriminalitas. Terkadang, hal itu dalam bentuk korupsi, terkadang berbentuk penyalahgunaan kekuasaan. Dan terkadang, keduanya.”

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper