Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP & Gerindra Berebut Pemilih Milenial

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra bersaing memperebutkan suara pemilih generasi milenial, jauh meninggalkan para peserta Pemilihan Umum Legislatif 2019 lainnya.
Kaum milenial/Istimewa
Kaum milenial/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra bersaing memperebutkan suara pemilih generasi milenial, jauh meninggalkan para peserta Pemilihan Umum Legislatif 2019 lainnya.

Pemilih milenial atau kelompok usia 17—40 tahun merupakan segmen terbesar pada Pileg 2019. Mereka mencakup paling sedikit 58% dari 193 juta daftar pemilih sementara. Karena potensinya, parpol yang meraup suara di kelompok usia tersebut diprediksi akan memenangkan kontestasi.

Lembaga survei Political Communication Institute mendapati bahwa di kalangan pemilih milenial, elektabilitas PDIP dan Gerindra berada di jajaran teratas.

PDIP meraup 22,92% suara, sementara Gerinda mendapatkan 17,50% suara. Menyusul kedua partai itu adalah Partai Golkar dan Partai Demokrat yang dipilih masing-masing 7,92% dan 6,17% responden.

Survei dilakukan sepanjang 3—6 Mei 2018 dengan menggunakan metode purposive random sampling atau pemilihan responden dengan pertimbangan tertentu. Sebanyak 1.200 pemilih berusia 17—40 tahun diwawancarai secara tatap muka oleh penyurvei. Tingkat kepercayaan jajak pendapat mencapai 95% dan marjin kesalahan +/-2,83%.

Direktur Political Communication Institute (Polcomm Institute) Heri Budianto mengatakan PDIP dan Gerindra paling kuat diasosiasikan dengan dua kandidat bakal calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Meski demikian, imbuh dia, parpol lain masih berpeluang meraup dukungan kelompok milenial hingga pemilihan diadakan pada 17 April 2019. Pasalnya, terdapat 30% responden yang belum menentukan parpol pilihannya.

Di samping itu, sekitar 50,67% responden mengaku masih bisa berubah pilihan menjelang hari-H pencoblosan.

Syaratnya, kata Heri, parpol harus mampu menghadirkan calon anggota legislatif, mengatasi kasus-kasus tak populer, hingga memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang sesuai aspirasi orang muda.

“Jadi ada separuh pemilih yang bisa digarap. Apalagi pertimbangan memilih mereka bukan lagi karena orang tua, tetapi diri sendiri,” tuturnya di Jakarta, Minggu (13/5/2018).

Menanggapi survei itu, Ketua DPP PDIP Bidang Pembangunan Manusia Andreas Hugo Pareira mengaku tidak menduga bahwa partainya masih dilirik oleh generasi milenial. Apalagi, PDIP termasuk jajaran partai tua karena memiliki akar sejarah sejak pembentukan Partai Nasional Indonesia di era kolonial.

“Artinya, untuk menangkap pemilih muda tak ada kaitan langsung dengan politisi usia muda. Tapi bagaimana melahirkan program yang sesuai kepentingan mereka,” ucapnya.

Ketua DPP Gerindra Bidang Penggalangan Massa Didik Hariyanto mengatakan partainya siap bekerja keras untuk meraup lebih banyak dukungan dari kaum milenial. Bidikan utama adalah separuh pemilih yang menyatakan bisa mengalihkan dukungannya dari pilihan parpol saat ini.

“Anak muda itu dinamis sekali. Tidak bisa diatur. Khas anak muda,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper