Bisnis.com, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan ada cukup bukti untuk membuka kembali penyelidikan skandal multi-miliar dolar terhadap dana negara, langkahnya dimulai dengan menerapkan travel ban terhadap mantan perdana menteri Najib Razak.
Mahathir, yang pernah menjabat sebagai perdana menteri dari 1981 hingga 2003, dirinya membelot masuk ke oposisi dan berulang kali menyebut Najib sebagai "pencuri" selama masa kampanye serta berjanji untuk meninjau kembali masalah 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Kemenangannya pada pemilihan umum pekan ini sangat tidak disangka dan membawa koalisi Barisan Nasional ke garis akhir setelah 61 tahun berkuasa.
"Kami telah menempatkan sejumlah larangan terhadap beberapa orang yang mungkin terlibat dalam perbuatan atau keputusan yang salah," ujar Mahathir kepada wartawan di Kuala Lumpur pada Sabtu, (12/5/2018).
Dilansir melalui Bloomberg, dia menegaskan dirinya telah memerintahkan pembatasan perjalanan (travel ban) terhadap Najib Razak.
"Informasi sekecil apapun dapat membuat kami mengambil tindakan, termasuk penahanan, penangkapan atau bahkan mencegah mereka pergi ke luar negeri," lanjutnya.
Mahathir mengatakan dia menginstruksikan auditor-jenderal untuk menghapus segala larangan publikasi rincian laporan dari penyelidikan lokal terhadap 1MDB.
Dia juga menggantikan jaksa agung, meskipun ia tidak menyebutkan nama kandidat untuk peran tersebut.
"Saya telah memberikan instruksi kepada polisi untuk menghapus larangan publikasi [kasus 1MDB] yang dikenakan melalui undang-undang kerahasian negara," katanya.
“Mereka kemudian akan menyerahkan laporan itu kepada saya. Saya akan mempelajarinya," lanjutnya.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengklaim dana senilai miliaran dolar disedot dari 1MDB yang pertama kali dibentuk pada 2009 untuk mendukung infrastruktur di Malaysia.
Najib menghadapi tuduhan sebagian dari uang itu berakhir di rekening pribadinya sebelum pemilihan umum pada 2013 silam.
Dia pun mengakui sekitar USD$700 juta muncul di rekeningnya tetapi mengatakan itu adalah sumbangan dari keluarga kerajaan Saudi dan sebagian besar dikembalikan.
Najib dibebaskan oleh jaksa agung dari kesalahan, meskipun beberapa penyelidikan dalam lingkup global sedang berlangsung. "Kami ingin melakukannya secepat mungkin," kata Mahathir tentang penyelidikan yang dilanjutkan.
“Ini adalah hal yang sangat kompleks karena melibatkan banyak orang, ini melibatkan banyak keputusan yang dibuat, dan uang yang Anda tahu harus diselidiki untuk pencucian uang. Kami harus menghubungi Amerika, Swiss, Singapura," ujarnya.
Najib mengatakan pada Sabtu (12/5/2018) pagi bahwa dia berencana untuk beristirahat sejenak dengan keluarganya untuk mempertimbangkan masa depannya, tetapi kemudian mengatakan di Twitter dia akan menghormati perintah departemen imigrasi.
Laporan media mengatakan Najib bermaksud terbang bersama istrinya ke Indonesia.
PENUNJUKAN BARU
Pada hari yang sama, Mahathir mengangkat mantan wakil perdana menteri, Muhyiddin Yassin sebagai Menteri Dalam Negeri.
Muhyiddin sempat dipecat oleh Najib pada Juli 2015 setelah dia meminta kejelasan lebih besar tentang investigasi 1MDB dan kemudian dikeluarkan dari partai Najib, Organisasi Nasional Melayu Bersatu.
Mantan Gubernur Bank Sentral Zeti Akhtar Aziz ditunjuk sebagai "dewan tetua" (council of elders) oleh Mahathir.
Zeti termasuk tokoh yang vokal terhadap kritiknya terkait kasus 1MBD, bank sentral telah mendesak proses pidana setidaknya dua kali terhadap dana tersebut.
"Seluruh set terdiri dari sekelompok orang terkemuka termasuk Zeti, mereka memiliki keahlian," kata Mahathir soal susunan kabinetnya yang baru.
"Jika perlu mereka dapat memilih beberapa ahli lain untuk bekerja dengan mereka apakah sebagai bagian dari kelompok mereka atau semacam anak perusahaan," kata Mahathir.
Meski demikian, langkah untuk melakukan penyelidikan atas kasus 1MDB dan melawan Najib mungkin tidak begitu mudah.
Seorang pengacara yang berbasis di Singapura di Gibson, Dunn & Crutcher LLP, Robson Lee, mengatakan kantor jaksa agung Malaysia dan pihak berwenang sebelumnya mengumumkan tidak ditemukannya bukti kesalahan pada Najib Razak.
"[Jadi] ini akan menjadi acuan yang harus diselesaikan dalam peninjauan oleh pemerintah baru," ujar Robson.
Secara terpisah Najib mengumumkan dirinya mengundurkan diri sebagai presiden UMNO dan sebagai ketua Koalisi Barisan Nasional, namun ia menyatakan akan tetap menjadi anggota aktif.
Mantan wakil perdana menteri Ahmad Zahid Hamidi akan menjadi Presiden UMNO yang baru sementara mantan menteri pertahanan Hishammuddin Hussein, yang merupakan sepupu Najib, akan bertindak sebagai wakil presiden.
"Mungkin ini akan memberi kita kesempatan untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan apa pun yang harus kita atasi," kata Najib.
Dia menambahkan anggota partai harus mendukung kepemimpinan baru "agar UMNO dan Barisan Nasional akan muncul kembali sebagai pihak yang memiliki kepercayaan diri dan dipercaya oleh rakyat," tuturnya.
Sesaat setelah pengumuman hasil pemilu dibacakan, Najib menyampaikan melalui akun twitternya dirinya dan kolega dari Barisan Nasional berkomitmen untuk menghormati kehendak rakyat dan memfasilitasi peralihan kekuasaan yang mulus.
"Kepentingan Malaysia dan rakyatnya akan selalu menjadi prioritas pertama saya dan saya bermaksud untuk terus melayani mereka dalam kapasitas apapun yang saya bisa," kata Najib.