Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 18 pelajar Indonesia siap berkompetisi di ajang Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) 2018 di Pittsburgh, Pennsylvania Amerika Serikat pada 13-19 Mei 2018.
Dijadwalkan berangkat pada 11 Mei 2018, para peneliti muda ini akan menjalani rangkaian kompetisi bersama 1.800 peneliti muda lain dari 80 negara. Di sana mereka akan memamerkan hasil penelitiannya kepada dewan juri dan peserta lainnya.
Salah satu tim peserta yang akan berangkat adalah Yuan Dwi Kurniawan (Yuan) dan I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara (Wicaksana), yang juga penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari SMA Negeri Bali Mandara. Mereka akan memamerkan penelitian mereka tentang Alat Pendeteksi Sapi Birahi (APEKSI).
Penelitian tersebut dilakukan karena mereka ingin peternak sapi memiliki parameter yang pasti untuk mendeteksi ketika sapi betina mengalami birahi, supaya siap dikembangbiakkan, tidak hanya berdasarkan perkiraan peternak yang terkadang tidak akurat.
“Parameter itu adalah frekuensi nafas, detak jantung, suhu tubuh, dan jumlah gerakan dari sapi. Kami integrasikan pada alat yang cukup dikalungkan pada sapi, seperti kalung-kalung sapi biasa tapi di dalamnya ada alat,” ujar dalam keterangan tertulis, Jumat (11/5/2018).
Yuan dan Wicaksana berharap mereka dapat membawa hasil terbaik bagi Indonesia dan bisa membanggakan keluarga melalui keikutsertaan mereka di ISEF.
Siswa-siswi yang akan berlaga di ISEF ini adalah para pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) yang diseleksi kembali sesuai ketentuan dan regulasi Intel-ISEF agar dapat mewakili Indonesia.