Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini, Trump Bakal Umumkan Keputusan Masa Depan Perjanjian Nuklir Iran

Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengumumkan keputusan tentang masa depan perjanjian nuklir internasional dengan Iran pada hari ini, Selasa (8/5/2018) waktu setempat.
Fasilitas pengayaan nuklir Iran di Natanz./Reuters-Presidential Official Website-Handout
Fasilitas pengayaan nuklir Iran di Natanz./Reuters-Presidential Official Website-Handout

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengumumkan keputusan tentang masa depan perjanjian nuklir internasional dengan Iran pada hari ini, Selasa (8/5/2018) waktu setempat.

Sementara itu, Iran telah mengisyaratkan kemungkinan akan bertahan pada kesepakatan yang terjalin pada 2015 tersebut bahkan jika AS menarik diri.

Trump telah berulang kali mengancam akan menarik diri dari kesepakatan itu, yang berisikan persetujuan bagi Iran untuk membatasi aktivitas nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi, kecuali delegasi sejumlah negara Eropa yang juga menandatangani kesepakatan tersebut memperbaiki apa yang disebutnya sebagai kelemahan dalam perjanjian.

“Saya akan mengumumkan keputusan saya tentang Kesepakatan Iran besok dari Gedung Putih pada pukul 2 siang,” tulis Trump dalam akun Twitter-nya pada Senin (7/5), seperti dilansir dari Reuters.

Berdasarkan UU AS, Trump memiliki waktu hingga 12 Mei 2018 untuk memutuskan apakah akan menerapkan kembali sanksi AS terhadap Iran. Jika ya, maka ini akan memberi pukulan berat terhadap perjanjian itu dan kemungkinan mengecewakan aliansinya di Eropa.

Penerapan kembali sanksi AS juga bisa memicu serangan balik oleh Iran, yang dapat melanjutkan program senjata nuklirnya atau menghukum aliansi AS di Suriah, Irak, Yaman, dan Libanon, menurut para diplomat.

Trump disebut telah memutuskan untuk mundur dari kesepakatan itu, tapi masih belum jelas bagaimana akan melakukannya, menurut dua pejabat Gedung Putih dan sumber Reuters pada 2 Mei 2018.

Salah satu pejabat mengatakan mungkin Trump akan memutuskan untuk tidak sepenuhnya menarik diri, meskipun tidak dapat menjelaskan seperti apa bentuknya.

Berdasarkan perjanjian dengan AS, Perancis, Jerman, Inggris, Rusia, dan China, Iran membatasi kapasitas pengayaan uranium untuk mencoba menunjukkan bahwa negara ini tidak sedang berupaya mengembangkan bom atom. Sebagai gantinya, Iran menerima pembebasan sanksi ekonomi.

Pada Senin (7/5), Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan bahwa Iran dapat bertahan dalam perjanjian itu bahkan jika AS menarik diri. Dia juga menegaskan akan dengan keras melawan tekanan AS untuk membatasi pengaruhnya di Timur Tengah.

Rouhani menyatakan Iran telah mempersiapkan setiap kemungkinan skenario, termasuk kesepakatan tanpa AS, tapi masih akan menyertakan negara lainnya yang tetap berkomitmen, atau tidak ada kesepakatan sama sekali.

“Kami siap untuk semua skenario dan tidak ada perubahan yang akan terjadi dalam kehidupan kita pekan depan,” ucapnya dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper