Bisnis.com, TANGSEL-Kaligrafi kontemporer semakin diminati kalangan pelukis, santri dan peserta Musabaqah Kaligrafi Quran (MKQ) karena mengasikkan dan juga menjadi lapangan usaha yang semakin menguntungkan.
Maestro Seni Kaligrafi Alquran, Didin Sirajuddin AR, mengatakan Bukan hanya pelukis, santri dan peserta MKQ tiga Golongan pun ikut hanyut dan banyak yang hijrah ke kaligrafi kontemporer.
“Selain mengasyikkan karena dapat dilukis dengan kebebasan ekspresi penuh, kaligrafi kontemporer juga jadi "gula-gula" karena berhasil mengangkat kaligrafi jadi lapangan usaha yang menggiurkan,” katanya, Sabtu (21/4/2018).
Menurutnya, kaligrafi sebagai rahmatan lil khattatin (rahmat bagi kaligrafer) telah dibuktikan dalam hiruk-pikuk kegiatan, terutamanya para kaligrafer Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
“Para kaligrafer MTQ dan MKQ yang "nomadik" atau pergi lomba sana-sini sampe jadi juara di sana-sini, menghasilkan karya seni yang merupakan kombinasi antara bentuk dan fungsi untuk beramal dan meraup pundi-pundi,” ujarnya.
Didin, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al Quran Modern di Sukabumi, menjelaskan golongan hiasan mushaf dan dekorasi semakin berkembang, yang dapat dilihat pada, Pertama, gagasan desainnya yang tambah beragam,
Kemudian, yang Kedua, bahasa rupanya dengan kekayaan warna dan ornamen yang visioner, Ketiga, unsur aksara yang sempurna berpadu antara kebenaran kaidah dan keindahan tata susunnya, dan Keempat, aplikasi karya di luar MTQ, seperti pameran, penulisan mushaf daerah, dekorasi mesjid dan gedung serta souvenir.
“Permintaan pasar (karya kaligrafi) yang mengantri. Lapak-lapak on line kaligrafi bermunculan dan dibuka di mana-mana, menjual lukisan dan buku kaligrafi, peralatan rupa-rupa kalam dan kuas, tinta, cat, ragam kertas, dan kanvas,” dewan juri MKQ di berbagai MTQ di dalam dan luar negeri.